BANDUNG - Latihan Bersama Garuda Shield 15/2021 akan menjadi latihan bersama antara TNI AD dan US Army yang terbesar sepanjang sejarah kerja sama antara kedua negara. Latihan dipastikan digelar di tiga daerah latihan yaitu di wilayah Kodam II/Swj, Kodam VI/Mlw dan Kodam XIV/Mdk akan diselenggarakan secara serentak mulai tanggal 1 sampai 14 Agustus 2021 yang akan datang.

Dalam rilis pers Dinas Penerangan Angkatan Darat Jumat (11/6) diterangkan bahwa telah dilaksanakan pengarahan dari Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Letjend AM. Putranto kepada 95 orang peserta perancang latihan (Final Planning Conference/FPC) pada Rabu (9/6) lalu di Bandung.

Putranto mengatakan kepada para perancang latihan bahwa konsep latihan terbesar Garuda Shield ini muncul dari gagasan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai sebuah terobosan dalam meningkatkan kerja sama dengan US Army.

"Beberapa penekanan KSAD yang perlu dipedomani dalam penyiapan latihan adalah agar tetap mengutamakan faktor keamanan baik personel dan materiel TNI AD dan US Army, berbagi pengalaman dan menggali pengetahuan dengan prinsip mutual respect dan mutual understanding serta saling mengenal budaya dari kedua negara," paparnya.

Secara garis besar, latar belakang latihan Garuda Shield, awalnya dilaksanakan pada tahun 2007 dengan materi latihan posko dan Humanitarian Assistance for Disaster Relief, namun seiring dengan perjalanan hubungan bilateral kedua Angkatan Darat semakin berkembang pesat dengan beberapa materi tambahan seperti Live Firing Exercise, Command Post Exercise, Aviation Exercise, Medical Exercise, Beach Landing, Airborne, dan latihan Pasukan Khusus hingga Field Training Exercise yang melibatkan gelar beberapa alutsista dari kedua Angkatan Darat.

Di kesempatan itu, Dankodiklatad juga berkesempatan membagi pengalaman saat bekerja sama dengan pihak US Army.

Diawali pada tahun 1997 saat berpangkat Kapten, AM. Putranto melaksanakan latihan dengan 6th Brigade dari Alaska selama 2 minggu di Joint Readiness Training Center (JRTC) Fort Polk, Amerika Serikat. Kunjungan keduanya ke JRTC tahun 2019 saat menjabat sebagai Dankodiklatad dalam rangka Senior Oficer Visit Program. Pengalaman kunjungan ke JRTC ini mengilhaminya untuk merancang dan membangun daerah latihan TNI AD yang mumpuni dan dapat menyiapkan prajurit profesional.

Pengalaman AM. Putranto lainnya adalah menghadiri simposium internasional Landpower in the Pacific (LANPAC) tahun 2019 di Hawaii berkesempatan bertukar pikiran dengan Commanding General USARPAC, General Robert B. Brown tentang penyiapan tentang penyiapan dan pengelolaan daerah latihan. Selain itu pada tahun 2010, AM.

Putranto juga menjadi pelaku latihan dengan jabatan Brigade Commander bersama para perwira jajaran Brigif Linud 18/Trs Divif-2/Kostrad dengan materi latihan Peace Keeping Mission di Hotel Mason Pine Padalarang, Bandung selama 5 hari.

Menanggapi pengarahan Dankodiklatad tersebut, Colonel Ian Francis Kepala Kantor Kerja Sama Pertahanan Kedubes Amerika Serikat menyampaikan terima kasih banyak kepada Pimpinan TNI AD atas bantuan dan dukungan selama proses perencanaan dan penyiapan latihan hingga pelaksanaan meninjau medan ke tiga daerah latihan yang akan digunakan.

"Tim US Army akan selalu bekerja sama dan berkordinasi dengan rekan penyelenggara latihan TNI AD untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik agar mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan bersama," tambahnya.

Turut hadir Dirlat Kodiklatad, Waaslat Kasad bidang Kermalat dan seluruh Kelompok Perancang Latihan dari kedua Angkatan Darat.

Baca Juga: