JAKARTA - Kemenag bukanlan kementerian satu agama tapi untuk mengayomi semua agama. Hal itu selalu ditunjukkan oleh Menag yang baru ini.

Ya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta SDM Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Katolik Kementerian Agama untuk segera beradaptasi dengan teknologi informasi dan digitalisasi.

Pesan ini disampaikan Menag saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Pejabat Bimas Katolik yang mengusung tema 'Tranformasi Layanan Umat dan Bimas Katolik Semakin Inovasi untuk Indonesia Maju dan Toleran.'

"Saya berharap SDM yang ada di Bimas Katolik mulai beradaptasi menyesuaikan dengan teknologi informasi," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas, Kamis (24/3) dikutip dari rilis Kemenag.

"Lakukan digitaliasi. Ini jawaban dari cara kita mendekatkan pelayanan kepada umat. Kalau kita tidak mampu menyesuaikan maka kita akan ketinggalan. Digitalisasi merupakan upaya kita mendekatkan pelayanan kepada publik," sambung Menag.

Dalam Rakor yang digelar secara hybrid itu, Menag juga meminta kepada segenap pejabat di jajaran Ditjen Bimas Katolik untuk melakukan inventarisasi masalah yang ada dan kemudian mencari solusi lewat program-program yang akan dijalankan pada tahun ini.

"Ini saya kira perlu dilakukan. Menginventarisir komplektisitas kebutuhan masalah. Sehingga kita bisa terukur dan terstruktur dalam menyelesiakan masalah. Apa sebenarnya masalah yang dimiliki umat Katolik. Setelah menemukan masalah, kemudian dicarikan solusinya. Jangan hanya mencari masalah tanpa ada solusi," pesan Menag.

Hadir dalam Rakor, perwakilan Konferensi Waligereja Indonesia, Plt Dirjen Bimas Katolik A.M. Adiyarto Sumardjono, Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama, di antaranya Wibowo Prasetyo, Nuruzzaman, dan Abdul Qodir.

Baca Juga: