Inggris mencetak sejarah mencapai final pertamanya dalam 55 tahun sekaligus menjadi kesempatan perdananya untuk memperebutkan ­gelar turnamen besar sejak final Piala ­Dunia 1966.

LONDON - Gareth Southgate telah mendesak tim Inggris asuhannya, Inggris, untuk menaklukkan satu rintangan terakhir. Tim berjuluk "The Three Lions" itu bertekad menutup Piala Eropa 2020 dengan menorehkan sejarah, merebut kemenangan melawan Italia di final, Minggu (11/7).

Inggris mencapai final pertama dalam 55 tahun ketika Harry Kane menyelesaikan semifinal yang menegangkan melawan Denmark di Wembley, London, Kamis (8/7) dini hari WIB. Kane mencetak gol kemenangan 2-1 pada perpanjangan waktu.

Untuk pertama kalinya sejak mengalahkan Jerman Barat pada final Piala Dunia 1966, Inggris akan memperebutkan gelar turnamen besar. Ini akan menjadi penampilan pertama mereka di final Piala Eropa, melawan tim Italia yang terakhir memenangkan turnamen pada 1968.

Dengan sejarah yang dipertaruhkan, pelatih Inggris Southgate menantang para pemainnya untuk menyelesaikan pekerjaan dengan mengesankan. "Kelompok pemain ini luar biasa untuk diajak bekerja sama, kebersamaan. Mereka yang tidak berada dalam tim mendukung rekan satu tim mereka, mereka pantas mendapatkan apa yang terjadi sejauh ini," ujarnya.

"Mereka sangat menyenangkan. Kami memiliki satu langkah lagi melawan tim fantastis yang tidak terkalahkan dalam banyak pertandingan," sambungnya.

"Kami tahu beratnya tugas itu. Tapi ini momen yang luar biasa bagi kami. Mari nikmati malam ini, lalu setelah ini kami bisa memikirkannya saat kembali ke Burton untuk berlatih," tandasnya.

Italia, tak terkalahkan dalam 33 pertandingan terakhir, telah menjadi salah satu tim paling mengesankan di Piala Eropa 2020. Namun, Inggris akan mendapatkan dukungan dari sebagian besar 60.000 penonton di Wembley. Faktor dukungan itu, menurut Southgate, sangat penting untuk bisa menghancurkan perlawanan keras kepala Denmark.

"Keuntungan besar adalah memiliki suporter kami pada saat-saat pertandingan di mana kami harus berjuang keras dan menjelang akhir saat kami sedikit goyah ketika yang perlu kami lakukan hanyalah menjaga bola,"ujarnya.

"Ketika kami sudah menunggu selama yang telah kami lakukan, itu pasti akan menjadi bagian dari pola pikir. Saya belum pernah melihatWembley seperti ini. Ini spesial," sambungnya.

Diguncang oleh tendangan bebas luar biasa Mikkel Damsgaard pada menit ke-30, Inggris berhasil menyamakan kedudukan ketika Simon Kjaer membelokkan umpan silang Bukayo Saka ke gawangnya sendiri sembilan menit kemudian.

Setelah itu, Denmark melakukan pertahanan back to the wall yang membuat Inggris frustrasi hingga Raheem Sterling mendapatkan penalti pada menit ke-104.

Tendangan penalti Kane digagalkan oleh Kasper Schmeichel, tetapi kapten Inggris itu mencetak gol dari bola rebound untuk mengirim tuan rumah ke final. "Saya selalu merasa kami akan sampai di sana, tetapi saya tahu mungkin jalan yang berliku-liku harus dilalui," ucap Southgate.

"Kami sangat mulus melalui perempat final dan relatif tanpa cedera melalui babak kedua. Kami tahu bahwa pada titik tertentu kami akan kebobolan dan kami harus merespons. Hal hebat tentang kelompok pemain ini. Mereka memiliki begitu banyak pengalaman berbeda dan menemukan begitu banyak cara berbeda untuk memenangkan pertandingan," sambungnya.

"Mereka tidak panik pada saat-saat sulit, mereka bertahan, mereka bangkit, dan kembali ke permainan. Pada akhirnya ini adalah malam yang indah untuk para pendukung kami, untuk publik kami dan untuk negara kami," tandasnya.

Segera Berlatih

Perayaan Inggris saat peluit akhir berbunyi memberikan momen penyemangat bagi bangsa itu setelah begitu banyak kekalahan menyakitkan di turnamen sebelumnya.

Curahan emosi dari kerumunan penonton di Wembley dibagikan oleh Southgate dan para pemainnya, yang bergabung dengan membawakan lagu 'Sweet Caroline'.

Namun, menyadari bahwa Inggris perlu kembali turun ke bumi dengan cepat saat mereka harus mengalihkan fokus ke laga kontra Italia hari Minggu nanti. "Ada kekacauan di lapangan dan saya adalah bagian darinya. Kami harus menikmati fakta bahwa kami berada di final, tetapi ada satu rintangan besar lagi yang harus ditaklukkan," kata Southgate.

"Italia adalah tim yang sangat bagus. Saya pikir beberapa tahun terakhir mereka dalam performa luar biasa dan memiliki cara bertahan untuk melalui segalanya. Ini pertandingan yang bagus untuk dinantikan. Kami akan berkumpul kembali dan mempersiapkan diri dengan baik. Kami perlu pulih, itu membutuhkan kekuatan fisik dan mental," tandasnya. ben/AFP/S-2

Baca Juga: