JAKARTa - Inggris tetap berkomitmen terhadap Indo-Pasifik untuk hubungan yang lebih kuat dengan Indonesia. Ini tecermin tidak hanya dalam masalah bilateral tetapi juga masalah global. Di antaranya dari proses perdamaian Timur Tengah hingga Myanmar. Hal ini dikatakan Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, setelah acara Forum Kemitraan Ketiga Inggris-Indonesia, di Jakarta, Rabu (7/4).

Besok dia akan bergabung dalam dialog tingkat menteri kedua antara Inggris-ASEAN untuk membahas berbagai masalah, termasuk pengajuan Inggris untuk status Mitra Dialog ASEAN.

"Kami mengadakan dialog yang sangat baik hari ini dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tentang berbagai masalah. Tetapi sebetulnya ini tentang memperkuat persahabatan," katanya.

Ini kemitraan yang didasarkan pada rasa hormat dan kesamaan kepentingan serta tujuan seperti memperdalam hubungan perdagangan, meningkatkan investasi dan kerja sama sektor-sektor utama seperti pertahanan, pendidikan, dan energi terbarukan. Juga kayu dan pertanian.

Dia juga menyimak keprihatinan Indonesia tentang kelapa sawit dan komoditas lain. "Kami benar-benar berkomitmen melalui kelompok kerja yang kami bentuk untuk menemukan solusi yang tepat bagi sejumlah masalah tersebut," tandas Raab.

Dia juga ingin memperkuat kerja sama bidang keamanan dan komitmen pada Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS). Baik Inggris maupun Indonesia berada di belahan dunia berbeda. Tetapi menjadi kekuatan maritim.

Lebih jauh Raab ingin bekerja sama untuk menyampaikan aksi global yang ambisius terhadap perubahan iklim. "Kami berharap dapat menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB di Glasgow pada bulan November," tambah Raab.

Jantung Visi

Inggris juga baru saja memperdalam hubungan melalui Tinjauan Terpadu (Integrated Review) tentang keamanan, pertahanan, pembangunan, dan kebijakan luar negeri. Tinjauan ini mungkin sebagai artikulasi kebijakan luar negeri Inggris yang paling komprehensif selama satu generasi. Tinjauan menetapkan visi Inggris di dunia dan menempatkan Indo-Pasifik di pusatnya. Indonesia berada di jantung visi tersebut.

"Ini menunjukkan, tidak hanya pada masalah materi spesifik yang kami diskusikan, tetapi juga sebenarnya pandangan strategis kami tentang dunia bahwa betapa pentingnya Indonesia," turur Menlu.

Hal lain yang dibahas menyangkut bidang kerja sama baru masalah keamanan, perdagangan, sektor kreatif, pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia. Ditegaskan, Inggris tengah mempersiapkan kunjungan Carrier Strike Group ke wilayah ini pada akhir tahun. Kunjungan itu momen penting untuk memperkuat area-area kolaborasi.

Terkait Covid-19, seperti dikatakan Retno, hanya melalui kolaborasi dan kerja sama kita bisa melalui pandemi. Kita harus bekerja bersama. Termasuk memastikan akses adil terhadap vaksin untuk semua orang.

"Dalam kesempatan ini, saya ingin memberikan penghormatan khusus kepada Menteri Retno terkait kepemimpinannya, sebagai salah satu dari tiga co-chair COVAX, yang merupakan mekanisme global untuk memastikan akses global adil untuk memperoleh vaksin" pungkasnya. wid/G-1

Baca Juga: