TOKYO - Inggris sedang bernegosiasi dengan beberapa perusahaan teknologi asal Jepang untuk membantu membangun jaringan nirkabel 5G. Harian bisnis Nikkei melaporkan ada dua perusahaan teknologi yang sedang dibidik Inggris untuk menggantikan Huawei Techbologies sebagai pemasok alternatif yang potensial, yakni NEC Corp dan Fujitsu Ltd.

Pejabat pemerintah Inggris bertemu dengan rekan-rekan mereka di Tokyo pada Kamis (16/7), atau dua hari setelah Inggris memerintahkan peralatan Huawei dibersihkan dari jaringan 5G pada akhir 2027.

Menteri Digital Inggris, Oliver Dowden, mengatakan Inggris akan bekerja dengan sekutunya untuk mendorong saingan yang lebih kuat dari Huawei, menunjuk perusahaan dari Finlandia, Swedia, Korea Selatan, dan Jepang.

Di bawah cetak biru yang disetujui oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, operator tidak akan dapat menambahkan komponen Huawei baru ke jaringan 5G mereka setelah 31 Desember tahun ini. Semua peralatan yang dibuat oleh perusahaan yang berbasis di Shenzhen dan sudah terpasang, perlu dihapus dari infrastruktur 5G pada tahun 2027.

Pemerintah Inggris juga memperingatkan operator untuk berhenti membeli peralatan Huawei untuk jaringan broadband full-fiber tetap mereka. Bila melanggar aturan ini, operator Inggris akan didenda sebanyak dua miliar pound dan menunda peluncuran jaringan 5G mereka antara dua dan tiga tahun.

Pengumuman itu adalah kebalikan dari yang ditetapkan oleh pemerintah Johnson kurang dari enam bulan yang lalu. Kebijakan terbaru PM Johnson ini merupakan kemenangan diplomatik Presiden AS Donald Trump, yang awalnya gagal membujuk Inggris untuk memblokir perusahaan itu dari jaringannya.

Tiongkok geram dengan sikap Inggris itu. Dubes Tiongkok untuk Inggris, Liu Xiaoming, mengatakan keputusan PM Johnson itu mengecewakan. Xiaoming menuding Inggris telah gagal menciptakan sebuah lingkungan bisnis yang terbuka, adil, dan tidak diskriminatif untuk perusahaan dari negara lain. n AFP/P-4

Baca Juga: