JAKARTA - Kedutaan Besar Inggris di Jakarta bersama badan amal asal Inggris Save the Children, dan perusahaan dari Inggris, Unilever, bekerja sama menyelenggarakan programa edukasi kebersihan dan perubahan perilaku masyarakat Indonesia. "Program tersebut menghabiskan dana 46 miliar rupiah," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, Jumat (4/9), di Jakarta.

Setiap orang di dunia berhak atas akses ke air bersih dan sanitasi (Sustainable Development Goals 6 atau SDG6). Hal ini juga krusial untuk pemenuhan hak atas kesehatan dan kesejahteraan yang baik (SDG3). Indonesia telah membuat kemajuan besar dalam bidang ini. Tetapi masih banyak tantangan besar. Sebab 28 juta orang tidak memiliki pasokan air bersih. Kemudian, 56 juta orang belum memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang layak dan berkelanjutan. Ada lagi, 25 juta orang belum menggunakan toilet.

"Saya senang, masyarakat Inggris, perusahaan Inggris, dan badan amal Inggris telah bekerja bersama untuk mengatasi tantangan kritis dan bekepanjangan ini," ujar Jenkins. Unilever adalah salah satu produsen sabun, produk kesehatan dan kebersihan terkemuka di dunia. Save the Children adalah salah satu badan amal terbesar dan paling efektif di dunia.

"Keduanya membawa keahlian masing-masing untuk membantu Indonesia memperluas akses air bersih, kesehatan dan kebersihan hingga pelosok terpencil. Mereka dibantu tenaga ahli Unicef.

Sementara itu, Direktur Beauty and Personal Care, PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti, menuturkan, semua pihak harus bekerja sama untuk membantu menjaga kesehatan masyarakat selama pandemi. Pihaknya sudah lama berupaya meningkatkan pemahaman pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Di antaranya, Cuci Tangan Pakai Sabun.

Dia berkomitmen membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia senilai 50 juta poundsterling. Bentunya, produk kebersihan, akses ke materi edukasi kebersihan, dan kampanye edukasi masyarakat tentang perubahan perilaku sanitasi dan kebersihan air.

Debora Comini dari Unicef menambahkan, kerja sama tersebut kesempatan bergabung untuk mempromosikan kebiasaan dan perilaku kebersihan berkelanjutan selama Covid-19. "Ini juga akan berdampak jangka panjang pada dua penyebab utama kematian anak di Indonesia: diare dan infeksi saluran pernapasan akut," ujarnya.

Sedang menurut CEO Save the Children Indonesia, Selina Sumbung, mengingatkan, pandemi virus korona adalah salah satu krisis terbesar dalam kehidupan bersama. Sangat penting semua untuk mendukung anak-anak, keluarga, komunitas, dan sekolah di Indonesia untuk mempraktikkan kebersihan. "Hal initermasuk langkah-langkah dasar seperti mencuci tangan dengan sabun untuk melawan penyebaran virus dan menyelamatkan nyawa," ujar Selina. wid/G-1

Baca Juga: