BENGALURU - Inggris, pada Minggu (11/9), membantah pernyataan Presiden Russia, Vladimir Putin, bahwa hanya sedikit biji-bijian Ukraina yang diekspor berdasarkan kesepakatan internasional sampai di negara-negara miskin.

Tanpa mengutip sumber, Putin pada Rabu (7/9), mengatakan hanya dua dari 87 kapal pembawa 60.000 ton biji-bijian yang tiba di negara-negara miskin.

Kesepakatan yang diperantarai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki itu mengizinkan biji-bijian diekspor dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam dan telah dilaksanakan sejak Agustus.

Kementerian Pertahanan Inggris, dengan mengutip data PBB, mengatakan sekitar 30 persen biji-bijian yang diekspor berdasarkan kesepakatan tersebut telah tiba di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah di Afrika, Timur Tengah, dan Asia.

Seperti dikutip dari Antara, KemenhanInggris, melalui Twitter, menuding Russia sedang melakukan strategi misinformasi secara sengaja dalam upaya menyangkal kesalahan atas masalah kerawanan pangan, mendiskreditkan Ukraina, dan meminimalkan penentangan terhadap invasinya.

Putin mendesak PBB untuk menambah pengiriman gandum Ukraina ke negara-negara miskin. Dia menyebutkan dari 80 kapal pengangkut gandum yang meninggalkan pelabuhan Ukraina, 32 di antaranya berlabuh di Turki yang dinilainya normal karena Turki turut menjadi negara yang mengoordinasi pengiriman pangan tersebut.

"Tiga dikirim ke Afrika Selatan, tiga ke Israel, tujuh ke Mesir, 30 ke Uni Eropa, dan hanya dua ke negara-negara termiskin di bawah program pangan PBB, yaitu Yaman dan Djibouti. Ini hanya 60.000 ton dan hanya 3 persen," kritik Putin.

Tingkatkan Pengiriman

Putin mencatat Russia tidak dapat memengaruhi distribusi gandum, tetapi secara umum Moskwa berpendapat akan lebih tepat untuk meningkatkan pengiriman ke negara-negara termiskin.

Berdasarkan rencana yang disepakati, Russia memasok 6,6 juta ton biji-bijian ke pasar dunia pada Mei-Agustus, 6,3 juta ton di antaranya ke negara-negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Menurut Putin, Russia berencana memasok 30 juta ton biji-bijian lagi pada akhir tahun dan siap meningkatkan jumlahnya menjadi lebih dari 50 juta ton karena panen tahun ini bagus. Untuk pupuk, Russia mengekspor tujuh juta ton tahun ini, dan tiga juta ton dikirim ke Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Putin menyambut baik keputusan Uni Eropa untuk mencabut sanksi yang dikenakan pada ekspor pupuk Russia, tetapi mengkritik komentar atas keputusan ini, yang menetapkan pengiriman hanya diperbolehkan ke negara-negara Eropa.

Dia mengatakan situasi seperti itu mendiskriminasi mitra Russia di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Dia kemudian menginstruksikan Kementerian Luar Negeri Russia untuk mengatasi masalah itu.

Putin mengatakan ratusan ribu ton pupuk Russia tertahan di pelabuhan Eropa karena sanksi. "Produsen kami siap menyerahkan (pupuk) secara cuma-cuma ke negara berkembang yang sangat membutuhkan pupuk ini," kata dia.

Sebelumnya diberitakan sebuah kapal yang mengangkut biji-bijian telah berangkat dari pelabuhan Odesadi Ukraina dan tiba di Istanbul, Turki, pada Selasa (2/8) pukul 12.00 GMT(19.00 WIB).

Baca Juga: