JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan pentingnya edukasi yang memadai bagi para investor di pasar modal, terutama investor pemula, di tengah maraknya influencer di media sosial yang mengajak berinvestasi.

BEI terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat dengan berinovasi, bersinergi, serta berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk menyediakan edukasi yang mudah dijangkau sekaligus mudah dipahami.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo dalam keterangan di Jakarta, Selasa (1/3), mengatakan, edukasi dan literasi yang terus didorong oleh pihaknya dilakukan dengan harapan masyarakat dapat menjadi investor yang cerdas. Salah satu edukasi yang tengah digalakkan pihak bursa adalah 3P: "Paham, Punya, Pantau."

"Dalam hal berinvestasi, investor sendirilah yang bertanggung jawab atas keputusan investasinya. Sehingga, kami menganjurkan agar kalian menjadi investor yang cerdas dengan dengan 3P: Paham, Punya, Pantau," ujar Laksono, dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan, untuk "Paham", investor harus paham bahwa berinvestasi harus menggunakan dana lebih atau excess fund, paham kesesuaian profil risiko produk investasi dengan risk appetite masing-masing investor, dan paham tujuan investasi yang ingin dicapai.

"Investor juga perlu mencari informasi sebanyak mungkin agar paham dengan baik, sebelum mengambil keputusan investasi," katanya.

Kemudian, tambahnya, untuk "Punya", investor perlu memilih mitra investasi yang pas dan benar, baik itu sekuritas maupun manajer investasi. Menurut dia, membuka rekening investasi sekarang sudah sangat mudah, tapi perlu diingat bahwa investor harus punya serta menjaga akses dan kerahasiaan rekening investasinya.

"Punya atau miliki produk investasi yang sudah dipahami kinerjanya.Do not put your eggs in one basket,Investor sebaiknya punya beberapa produk investasi agar portofolio dapat terjaga kestabilan pertumbuhannya," ujarnya.

Sedangkan untuk "Pantau", investor perlu ingat bahwa investasi perlu dipantau secara berkala, baik dari sisi pergerakan harganya di bursa, maupun dari sisi kinerja perusahaannya, sebab, investasi adalah sebuah kegiatan dengan orientasi jangka panjang sehingga perlu pantau berita dan informasi terkini karena akan sangat berguna untuk memperkaya analisis.

"Praktikkan juga analisis fundamental dan teknikal dalam mengambil berbagai keputusan investasi untuk mempertahankan kinerja return investasi," katanya.

Menurut Laksono, maraknya influencer di media sosial yang mengajak para investor pemula untuk berinvestasi tanpa edukasi dan literasi yang memadai dinilai cukup meresahkan. Pasalnya, tidak sedikit investor yang justru terperangkap dalam mengambil keputusan investasinya berdasarkan rekomendasi influencer.

Baca Juga: