MOSKOW - Bank sentral Rusia menaikkan suku bunga sebesar 200 basis poin menjadi 15 persen per tahun pada hari Jumat (27/10). Tekanan inflasi saat ini telah meningkat secara signifikan, di atas ekspektasi regulator.

Menurut pernyataan Bank Rusia, permintaan domestik yang terus meningkat melebihi kemampuan perekonomian memperluas produksi barang dan penyediaan jasa. Ekspektasi inflasi tetap tinggi, kata bank sentral. Tingkat pertumbuhan pinjaman selalu tinggi, tambahnya.

"Parameter kebijakan fiskal jangka menengah yang diperbarui mengasumsikan penurunan stimulus fiskal yang lebih lambat dari perkiraan di tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, diperlukan pengetatan kebijakan moneter tambahan untuk membatasi deviasi inflasi dari target dan mengembalikannya ke 4 persenpada tahun 2024," bunyi pernyataan bank sentral yang dilansir RT.

Menurut perkiraan terbaru regulator, inflasi tahunan di Rusia akan berkisar antara 7,0-7,5 persen pada tahun 2023. Mengingat kebijakan moneter saat ini, inflasi tahunan akan turun menjadi 4,0-4,5 persen pada tahun 2024 dan selanjutnya akan tetap mendekati 4 persen.

Bank sentral Rusia mencatat bahwa data terbaru untuk kuartal ketiga menunjukkan perekonomian berkembang lebih cepat dari perkiraan regulator pada bulan September.

"Permintaan domestik yang tinggi menyebabkan perekonomian Rusia menyimpang dari jalur pertumbuhan yang seimbang.Hal ini memperkuat tekanan inflasi yang terus-menerus,"katanya.

Rubel Rusia menguat menyusul berita tentang kenaikan suku bunga, diperdagangkan di bawah 93 terhadap dolar dan di bawah 98 terhadap euro pada pukul 14.00 waktu setempat di Moskow.

Baca Juga: