CARACAS - Anggota parlemen Venezuela pada Senin (11/6) mengatakan bahwa hiperinflasi di negaranya selama 12 bulan terakhir telah mencapai 24.571 persen. Data itu dirangkum dalam laporan komite keuangan di MPR sepanjang periode Mei 2017 hingga Mei 2018.

"Hiperinflasi ini disebabkan oleh sanksi Amerika Serikat dan para pebisnis spekulan," demikian pernyataan komite keuangan di parlemen Venezuela.

Sementara analis menyatakan bahwa hiperinflasi ini diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan ekonomi negara serta akibat rendahnya harga BBM. Venezuela hingga saat ini mengandalkan penjualan minyak mentah untuk pendapatan negaranya.

Kontrol atas perekonomian Venezuela saat ini dipegang oleh kubu sosialis yang mendukung Presiden Nicolas Maduro. International Monetary Fund memperkirakan hiperinflasi di Venezuela tahun ini bisa meencapai 13.800 persen. Sementara sjumlah anggota parlemen menyebut hiperinflasi bisa amat parah hingga menyentuh 100.000 bahkan 300.000 persen.

Akibat krisis ekonomi, saat ini Venezuela kekurangan pasokan makanan dan obat-obatan.

AFP/I-1

Baca Juga: