JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah membuat sektor Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE) mengalami keterpurukan cukup parah. Meski demikian, para pelakunya yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) optimistis pada 2022 merupakan titik awal kebangkitan industri ini.

Hal ini diungkapkan oleh Hosea Andreas Runkat, Ketua Umum Asperapi terpilih priode 2022-2025 dalam Munas Asperapi ke-11 di Jakarta, kemarin. Menurutnya semenjak pandemi Covid-19 merangsek ke Indonesia hingga saat ini, industri MICE-utamanya pameran atau exhibition belum kembali normal seperti yang terjadi pada tahun 2019 lalu.

"Munas Asperapi ke-11 ini menjadi titik awal kebangkitan industri MICE tanah air yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19, sekaligus akan menjadi momen untuk berkolaborasi dan bersinergi baik dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta para pemangku kebijakan lainnya," kata Andre dalam siaran tertulisnya, Jumat (25/2).

Dia menambahkan data Asperapi yang disampaikan Andre dalam Munas, kondisi pameran pada 2019, jumlah pameran Business to Business (B2B) sebanyak 172 event, kemudian untuk Business to Consumer (B2C) sebanyak 98 pameran, sementara itu untuk skala internasional 169 pameran dan untuk skala nasional mencapai 270 pameran.

Dijelaskan Andre memasuki 2020, jumlah pameran B2B sebanyak 144, B2C tercatat 123 pameran, dengan rincian 154 pameran internasional dan 113 pameran skala nasional. Namun, pada tahun awal pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia ini telah memangkas sejumlah pameran sangat jamak. Pada 2020 hanya mampu menggelar 28 pameran atau hanya 10 persen saja. Sebanyak 239 atau 90 persen pameran batal terselenggara, akibat Covid-19.

"Memasuki 2021, kondisi industri pameran mulai sedikit merangkak naik. Meski secara daftar jumlahnya sangat kecil yakni hanya 64 pameran, namun mampu terlaksana sebanyak 42 penyelenggaraan. Pameran tersebut dapat terlaksana atau mendapat rekomendasi penyelenggaraan dari pemerintah pusat maupun daerah di seluruh Indonesia. Ada 18 pameran yang terlaksana di wilayah Jabodetabek, dan 24 pameran dari luar Jabodetabek. Besar harapan, di tahun 2022 ini kita sudah bisa menyelenggarakan pameran tanpa khawatir dengan pembatasan sewaktu-waktu dan kembali bersinar dan memberikan kontribusi dalam meningkatan perekonomian Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: