JAKARTA-Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan November 2023 mencapai 52,43 (ekspansi), meningkat 1,73 poin dibandingkan dengan bulan Oktober 2023 yang sebesar 50,70.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif menuturkan, IKI November sebenarnya masih bisa lebih tinggi apabila tak terkendala Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk sektor industri. Masalah lainnya juga karena maraknya impor tekstil.

"Sebenarnya masih bisa lebih tinggi dari Oktober, tetapi karena kendala HGBT dan impor tekstil ini makanya naiknya seperti itu,"ungkap Febri dalam konferensi persnya di Jakarta, Kamis (30/11).

Hambatan HGBT dimaksud Febri ialah harga gas yang di atas 6 dollar AS per Million British Thermal Unit (MMBTU). "Padahal jika harganya di bawah itu akan lebih baik untuk industri," ujarnya.

Terkait IKI, dia menjelaskan, share subsektor IKI yang mengalami ekspansi terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas Triwulan III 2023 sebesar 91,1%.

Peningkatan IKI pada bulan November 2023 bersumber dari variabel Pesanan Baru sebesar 54,85, meningkat 3,13 poin, dan variabel Produksi sebesar 54,50, meningkat 3,67 poin.

Sementara itu variabel Persediaan Produk masih kontraksi sebesar 43,29 turun 4,66 poin, yang dapat diartikan bahwa produk industri masih banyak di gudang.

"Nilai IKI yang ekspansi pada November 2023 sejalan dengan persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi kegiatan usahanya meningkat mencapai 31,9%, lebih tinggi dibandingkan kondisi bulan Oktober 2023 sebesar 30,2%," ucapnya.

Pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya meningkat lebih tinggi dari yang menyatakan kondisi usahanya menurun sebesar 21,2% pada November 2023.

Sedangkan Pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya stabil pada bulan November 2023 sebesar 46,9%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 45,4%.

Pada November 2023, secara umum tingkat optimisme pelaku usaha memandang kondisi usaha selama 6 bulan ke depan meningkat menjadi 61,4%, dibanding 61,0% pada Oktober 2023.

Mayoritas responden yang menjawab optimis menyampaikan keyakinannya akan kondisi pasar akan membaik dan kepercayaannya karena kebijakan pemerintah pusat yang lebih baik.

Selanjutnya, sebanyak 26,7% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. Angka ini tidak berubah signifikan dari bulan-bulan sebelumnya.

"Terakhir, persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan sebesar 11,9%, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 14,0%," pungkas Febri.

Baca Juga: