JAKARTA - Industri logistik dan jasa pengiriman terus tumbuh dan memiliki potensi besar dalam beberapa tahun ke depan. Hal itu seiring masih besarnya transaksi perdagangan digital atau e-commerce.

Terlebih lagi, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi digital sebesar 3,17-4,66 persen dan nilai transaksi e-commerce mencapai 600 triliun rupiah pada 2024. Asosiasi Logistik Indonesia mencatat, ramainya potensi pasar e-commerce pada 2024 dapat mendorong industri jasa logistik terus tumbuh di kisaran 10 persen.

Tumbuhnya industri jasa logistik juga memacu pelaku usaha memperkuat layanannya untuk memenuhi kepuasan pelanggan agar bisa memenangkan pasar di tengah kompetisi ketat. Seperti yang dilakukan Paxel, perusahaan jasa logistik dan pengiriman.

Founder Paxel Zaldy Masita menjelaskan pihaknya menguatkan kerja sama dengan PT Mobilitas Digital Indonesia (Moda), terutama untuk ketersediaan armada yang didukung sistem digital. Paxel dikenal kuat di layanan digital.

Dijelaskannya, sudah dua tahun ini pihaknya mempercayakan ketersediaan armadanya kepada Moda. Menurut dia, dengan menggandeng Moda, operasional perusahaannya semakin efisien dan service level agreement (SLA) ke konsumen terus terjaga. "Sebagai perusahaan logistik, kendaraan itu salah satu aset utama. Makanya kami fokus ke partner yang bisa menyediakan armada yang bisa menunjang operasional kami," kata Zaldy kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/4).

Dikatakan, Moda menyediakan armada sekaligus layanan purna jual yang prima, dan sejumlah kebutuhan pendukung lainnya, sehingga operasional pengiriman terus berjalan.

Menurut Zaldy, perusahaannya yang bergerak di bidang usaha jasa logistik memerlukan armada kendaraan yang andal. Paxel sudah beroperasi sejak enam tahun lalu dan tersebar di 65 kota. Saat ini, Paxel memimpin pasar dengan penguasaan market share 90 persen untuk jasa logistik ekspres angkutan makanan antarkota. Sebagian besar layanan Paxel adalah jasa pengiriman dari pelaku usaha hingga ke konsumen.

Kinerja Meningkat

Dia menjelaskan, saat ini 70 persen dari total armadanya yang sebanyak 100 unit lebih itu adalah Gran Max. Jumlah itu akan terus bertumbuh seiring meningkatnya industri logistik. Apalagi, kinerja Paxel terus meningkat. Tahun 2023, Paxel mengangkut sekitar 3 juta paket, naik 25 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. "Industri logistik tumbuh dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional. Tahun ini kami menargetkan bisa memiliki armada hingga 150 unit," kata Zaldy.

Dijelaskan, pihaknya memilih Gran Max karena layanan purna jualnya yang luas, bengkelnya ada di mana mana. Mobilnya juga hemat BBM dan kapasitas muat lebih besar. "Mobil ini juga bisa disebut urban logistic dan enak dipakai di perkotaan. Sejak kami gunakan, belum pernah Gran Max mogok di jalan," tutur dia.

Sementara itu, Direktur Operasi Moda Andy Dwi Zatmoko mengatakan, dalam kerja sama ini, pihaknya berusaha menjawab kebutuhan secara lengkap dari konsumen, seperti menyediakan tipe kendaraaan agar fit atau sesuai kebutuhan, seperti blind van untuk sektor logistik last mile. Tak hanya kendaraan, lanjutnya, Moda juga memberikan layanan tambahan yang menyertainya, seperti after sales dan di titik tertentu menyiapkan unit pengganti sementara jika mobil lagi diservis berat sehingga mengurangi waktu breakdown operasional.

Selain itu, kata Andy, Moda kini tengah menjajaki kerja sama untuk menerapkan fleet management system. Moda akan melengkapi kendaraan dengan fleet management system. Moda akan menyertakan sejumlah fitur yang bisa memantau posisi kendaraan, peringatan waktu ganti oli, bahkan menilai behaviour driver.

Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation (AI DSO) Tri Mulyono menyatakan tipe Blind Van yang banyak diminati perusahaan logistik.

Baca Juga: