JAKARTA - Pelaku industri galangan kapal merespons positif rencana kolaborasi revitalisasi armada TNI AL oleh PT PAL dengan galangan swasta nasional. Untuk itu, mereka mengharapkan dukungan dari pemerintah.

Setelah dua tahun mengalami keterpurukan akibat sepinya order perbaikan dan pembuatan kapal baru, di penghujung tahun ini pelaku usaha galangan kapal mulai bernapas lega, menyusul rencana kolaborasi revitalisasi armada TNI AL oleh PT PAL dengan galangan swasta nasional. Untuk ini para pelaku industri dibidang ini mengharapkan dukungan dari Pemerintah.

Ketua Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas pantai Indonesia (IPERINDO), Eddy K Logam menambahkan saat ini menjadi momentum yang sangat ditunggu selama hampir dua tahun. Program pembangunan dan perbaikan kapal secara transparan seperti ini sangat diharapkan para pelaku usaha untuk membangkitkan industri galangan kapal nasional.

"Kolaborasi dari perusahaan galangan kapal yang lulus seleksi akan menciptakan sinergi merah putih yang akan menumbuhkan industri maritim nasional secara merata. Karena kami mengharapkan dukungan dari Pemerintah agar dapat bekerjasama dibidang galangan kapal," kata Eddy di Jakarta, Senin (27/12).

Kedepannya, tambahnya, proyek pembangunan dan pemeliharaan kapal keamanan dan pertahanan serta militer jangan lagi dikuasai segelintir perusahaan galangan, tapi harus dibuka secara transparan dan memberikan kesempatan hidup kepada semua galangan Nasional yang mampu bekerja.

Melalui sinergi seperti, lanjut Eddy akan tercipta pemerataan dan keadilan sekaligus menumbuhkan minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor maritim.

Kembali Menggeliat

Sementara itu, Sekjen IPERINDO, Askan Naim mengatakan niat baik PT PAL dengan melibatkan galangan kapal swasta benar-benar terwujud.

Dengan demikian, industri ini dapat kembali menggeliat untuk membangkitkan perekonomian nasional melalui peluang terbukanya lapangan kerja bagi ribuan pekerja galangan.

Baca Juga: