JAKARTA - Pelatih tim U-16 Indonesia, Bima Sakti, mengatakan kemenangan atas Vietnam dalam fase grup Piala AFF U-16 bukan patokan untuk pertemuan kembali kedua tim dalam laga final yang berlangsung Jumat (12/8).

"Kami memang sudah mengalahkan mereka, tetapi itu tidak menjadi patokan," ujar Bima usai kemenangan atas Myanmar pada laga semifinal, Rabu (10/8) malam. Laga final menjadi pertemuan kedua bagi tim asuhan Bima Indonesia dengan Vietnam dalam turnamen ini setelah laga Grup A, Sabtu (6/8), ketika Indonesia menang 2-1.

Bima minta para pemainnya tidak terlena oleh kemenangan dalam fase grup karena Vietnam akan tampil berbeda ketika bertanding dalam final. "Jadi, kami harus lebih fokus, bekerja keras dan militan daripada Vietnam," jelas Bima.

Menurut dia, skuad U-16 Vietnam adalah tim berpengalaman karena menjalani pemusatan latihan di Jerman selama satu bulan. Bima juga menyebut Vietnam sempat berlaga uji coba dengan tim U-16 Borussia Dortmund. "Vietnam tim yang bagus, tetapi kami tetap optimistis," ujar pelatih timnas Indonesia dalam Piala AFF 2018 itu.

Bima Sakti juga minta kiper Andrika Rachman tidak mengulangi kesalahan sepertidilakukan pada laga semifinal. "Nanti ketika melawan Vietnam, tak boleh ada lagi kesalahan antisipasi dan kurang komunikasi," ujarnya.

Andrika salah mengantisipasi umpan lambung lantaran bertabrakan dengan rekannya sehingga bola hasil halauannya jatuh ke kaki gelandang Myanmar, Nay Min Htet, yang tanpa kesulitan memasukkan bola ke gawang.

Indonesia baru menyamakan kedudukan pada menit ke-70 lewat tendangan bebas Muhammad Riski Afrisal. Kedudukan tak berubah hingga waktu normal tuntas sehingga laga dilanjutkan dengan adu tendangan penalti yang dimenangkan Indonesia 5-4.

Andrika menjadi pahlawan setelah menepis satu tendangan pemain lawan, namun di mata Bima ini tak menghapus kesalahannya. "Usai menang, Andrika langsung mendatangi saya minta maaf atas kesalahannya. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan bek, tapi mungkin suaranya kurang keras sehingga terjadi gol," jelas Bima.

Andrika Fathir Rachman selalu bermain sejak menit pertama sepanjang Piala AFF U-16 2022. Dari laga pertama Grup A hingga semifinal penjaga gawang berusia 16 tahun itu baru kebobolan dua gol. Indonesia melaju ke final Piala AFF U-16 2022 setelah menundukkan Myanmar 5-4 (1-1) melalui adu penalti, sedangkan Vietnam mengunci tempat final usai menundukkan Thailand 2-0 dalam semifinal lainnya.

Performa Terbaik

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, yakin tim U-16 Indonesia berada di puncak performa saat menghadapi Vietnam di final. "Saya melihat saat melawan Myanmar di semifinal performa agak menurun. Nanti, semoga kembali mencapai puncaknya saat menghadapi Vietnam di final," ujar Iriawan.

Timnas sudah mengetahui pola permainan Vietnam. Mereka juga sudah tahu pemain yang mesti dijaga. Tim U-16 harus bermain tenang karena Vietnam lebih kuat daripada Myanmar. Iriawan berjanji mendatangkan orang tua seluruh pemain tim U-16 untuk menyaksikan penampilan anak-anak di final guna menambah motivasi dan semangat.ben/G-1

Baca Juga: