NEW YORK -MenteriLuarNegeriRepublikIndonesiaRetnoMarsudi menegaskan dampak kenaikan permukaan laut tidak hanya dirasakan oleh negara-negara pesisir, tetapi juga oleh komunitas yang jauh di daratan. Hal ini menjadikan kenaikan permukaan laut sebagai krisis global yang perlu tindakan segera.
Hal itu disampaikannya dalam konferensipersdiNewYorkusai menghadiripertemuan tingkat tinggi PersatuanBangsa-Bangsa(PBB) "SealLevelRise".???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Mengutip rilis pers Kemlu RI, tiga poin penting yang diangkat Menlu Retno antara lain; diperlukan aksi iklim yang lebih ambisius untuk mengatasai pemanasan global. Target 1,5 derajat Celsius adalah harga mati. Untuk mencapainya, diperlukan pembagian beban yang adil, bukan penyerahan beban.
Penguatan kerja sama internasional dalam menghadapi kenaikan permukaan lautsangat penting.Penekanan bantuan diberikan pada upaya peningkatan kapasitas, teknis, dan langkah kolektif untuk menggalang sumber daya, termasuk pembiayaan dan teknologi yang dapat diakses oleh semua negara.
Yang terpenting, memperkuat keinginan politik global untuk mengatasi dampak kenaikan permukaan laut, yang meliputi hilangnya wilayah dan terganggunya mata pencaharian.
Menlu Retno juga mengusulkan perlunya agenda global khusus mengenai kenaikan permukaan laut dan penguatan kerangka hukum internasional yang mampu melindungi kedaulatan negara dan masyarakat. Pemajuan ilmu pengetahuan dan data juga perlu didorong dalam mendukung pengambilan kebijakan yang efektif.
Pertemuan Tingkat Tinggi PBB "SealLevelRise" dihadiri 128 negara tersebut membahas upaya bersama untuk mengatasi kenaikan permukaan air laut, termasuk melalui pendanaan iklim, pengawasan wilayah dan batas zona maritim negara, serta pengambilan keputusan berdasarkan data ilimah.
Terkait isu ini, Indonesia telah mengambil langkah konkret dengan menjadi tuan rumah Pertemuan Tingkat Tinggi pertama Forum Negara Kepulauan dan Pulau Kecil (Archipelago and Island States Forum) pada Oktober lalu di Bali, yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi internasional, termasuk mengeksplorasi metode merugikan yang inovatif untuk negara-negara kepulauan dan pulau-pulau kecil.
Menteri Retno menutup pernyataannya dengan seruan tegas, "Kenaikan permukaan laut adalah alarm bagi dunia. Jangan tunda lagi - bertindaklah sekarang untuk melindungi jutaan jiwa dan generasi mendatang."