JAKARTA - Indonesia dan Russia sepakati diadakannya pertemuan teknis membahas hambatan perdagangan kedua negara untuk mencapai target perdagangan sebesar 5 miliar dollar AS. Ini merupakan salah satu hasil penting pada Forum Konsultasi Bilateral (FKB) ke-4 yang dipimpin oleh Dirjen Amerika dan Eropa, Duta Besar Ngurah Swajaya, bersama dengan Duta Besar Igor Morgulov, Deputi Menlu Russia yang berlangsung secara virtual pada Rabu (3/3).
"Ada 3 hal penting untuk memperkokoh kerja sama kedua negara yang telah berlangsung 71 tahun. Ketiga hal itu adalah membangun kemitraan strategis yang lebih action oriented, penguatan diplomasi ekonomi, dan refocusing prioritas kerja sama di era new normal," ungkap Dubes Ngurah Swajaya seperti dikutip dari laman kemlu.go.id, Kamis (4/3).
Dalam kaitan ini diusulkan pula gagasan diadakannya diskusi one-and-half track diantara pemangku kepentingan kedua negara.
Sementara itu Duta Besar Igor Morgulov sampaikan sudah saatnya hubungan kedua negara sudah "naik kelas".
FKB RI-Russia ke-4 ini telah berhasil sepakati beberapa hal penting bagi kemajuan hubungan kedua negara. Di bidang ekonomi, kedua pihak juga mencatat beberapa rencana atau kemajuan investasi Russia di Indonesia di sektor perminyakan, perkebunan dan teknologi tinggi.
Pihak Russia menyampaikan pula dukungannya untuk mempercepat proses pembentukan FTA Indonesia - Eurasian Economic Union (EAEU) yang sudah digulirkan sejak 2019.
?Pada pertemuan ini telah diidentifikasi pula beberapa kerja sama potensial yang akan ditindaklanjuti kedepan, antara lain pariwisata, kesehatan dan pendidikan.
Dibidang pariwisata yaitu rencana pembukaan jalur penerbangan langsung dari kota-kota besar di Russia (St. Petersburg, Krasnoyarsk, Novosibirsk) ke Denpasar oleh perusahaan maskapai Russia (Nordwind) dan juga rencana Maskapai Batik Air membuka jalur ke penerbangan ke Russia.
Di bidang Kesehatan adalah rencana kerja sama pengadaan obat antara perusahaan farmasi kedua negara.
Kesepakatan penting lain yang dihasilkan adalah peningkatan kerja sama pendidikan khususnya melalui beasiswa yang dimiliki oleh kedua negara. Kedua negara juga sepakat lakukan kerja sama pelatihan diplomat kedua negara.
Russia merupakan mitra dagang dan sumber investasi terbesar Indonesia dari kawasan Eropa Timur dan Tenggara, dengan neraca perdagangan rata-rata dalam 5 tahun terakhir sebesar 2,3 miliar dollar AS.
Di tengah pandemi Covid-19, neraca perdagangan pada 2020 mampu mencatat surplus di pihak Indonesia sebesar 16 juta dollar AS, dengan total volume perdagangan sebesar 1,93 miliar dollar AS.
?Minyak nabati, alas kaki, teh, kopi, kakao, peralatan listrik adalah beberapa ekspor utama Indonesia ke Russia. Sedangkan Russia antara lain mengekspor besi baja, potasium, dan gandum ke Indonesia.
Di sisi lain, nilai investasi langsung Russia pada 2020 tercatat sebesar 4,6 juta dollar AS dengan 202 proyek sebagian besar di sektor industri kimia dan farmasi. I-1
