JAKARTA - Presiden Joko Widodo secara resmi akan menerima tongkat estafet Presidensi G20 2022 pada 30-31 Oktober mendatang di Roma, Italia.Menurut keterangan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Presidensi G20 tersebut akan diserahkan langsung oleh Perdana Menteri Italia, Mario Draghi.

"Ini merupakan pertama kalinya Indonesia menjadi Presidensi G20 sejak forum tersebut dibentuk pada 1999 lalu," kata Menteri Airlangga dalam konferensi pers virtual pada Selasa (14/9) malam.

Indonesia, kata dia, akan resmi menjabat pada 1 Desember 2021 hingga 31 November 2022.

Dia menambahkan dengan menjadi tuan rumah G20, Indonesia memiliki kesempatan secara strategis untuk menentukan arah desain kebijakan, pemulihan ekonomi global, terutama pada masa pasca pandemi Covid-19.

"Ini adalah momentum penting untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dan juga menjadikan Indonesia sebagai role model pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19," ujar Airlangga.

Nantinya, Indonesia akan menggelar sekitar 150 pertemuan dan side events yang terbagi atas pertemuan pada tingkat kelompok kerja (working groups), tingkat menteri, hingga konferensi tingkat tinggi yang akan dihadiri kepala negara.

"Jumlah delegasi yang hadir per pertemuan berkisar antara 500 sampai dengan 5.800 sepanjang tahun," papar Airlangga.

Sebelumnya, G20 merupakan forum ekonomi global yang dibentuk sebagai respons terhadap krisis ekonomi pada 1997/1998.

G20 beranggotakan 19 negara utama penggerak ekonomi dunia, termasuk Indonesia, dan satu perwakilan regional yaitu Uni Eropa, yang memiliki PDB terbesar di dunia.

Kelompok negara ini berkontribusi pada 85 persen PDB dunia, 75 persen perdagangan dunia, dan 80 persen investasi global, serta meliputi dua pertiga populasi penduduk dunia. Anadolu/I-1

Baca Juga: