JAKARTA - Indonesia bermain imbang melawan Yaman di laga terakhir grup F kualifikasi Piala Asia U-20 2025. Laga yang berlangsung di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Minggu (29/9) berakhir dengan skor 1-1.
Hasil tersebut memastikan tim berjuluk Garuda Nusantara lolos otomatis sebagai juara grup ke putaran final yang berlangsung di Tiongkok 6 hingga 23 Februari 2025.
Jens Raven membawa Indonesia unggul lebih dulu di menit ke-45+1 usai menerima umpan mendatar Muhammad Ragil. Tiga menit berselang, Yaman menyamakan kedudukan lewat gol Abdulrahman Al Khadeher Abdulnabi.
Indonesia dan Yaman sama-sama mengoleksi tujuh poin dari dua laga. Namun Indonesia unggul selisih gol atas Yaman. Hasil imbang membuat posisi klasemen grup F tidak berubah sehingga Indonesia tetap menjadi juara grup dan Yaman menjadi runner up.
Dari jalannya laga di babak pertama, peluang terbaik yang didapat Indonesia didapatkan Dony Tri Pamungkas lewat sepakan bebas yang mengarah ke gawang di menit ke-18. Kiper Wadhah Anwar Ahmed langsung mengantisipasi dengan memblok bola.
Adel Abbas Qaseem pun mencoba melakukan percobaan dari luar kotak penalti yang masih bisa ditangkap dengan baik oleh Ikram di menit ke-32.
Dua menit berselang giliran Abdullah Khaled Haidan yang menghadirkan ancaman. Bola melambung jauh terbang tinggi dari gawang Indonesia.
Jelang turun minum, Indonesia berhasil unggul. Jens Raven membobol gawang Yaman. Setelah itu, Indonesia malah lengah. Yaman menyamakan skor melalui tendangan lob Abdulrahman Al Khadher Abdulnabi di menit 45+3.
Pelatih Indra Sjafri memasukkan Riski Afrisal, Arlyansyah, dan Sulthan Zaky. Ketiganya masuk menggantikan Mufli Hidayat, Muhammad Ragil, serta Figo Dennis di awal babak kedua.
Mengawali babak kedua pemain Yaman Adel Abbas kembali menebar ancaman. Kali ini Abbas melakukan penetrasi ke kotak penalti yang diakhiri dengan tembakan kaki kiri yang arahnya masih di atas mistar gawang di menit ke-48.
Indonesia kesulitan untuk membuat peluang yang bisa merepotkan kiper Yaman hingga menit ke-65. Kehadiran Riski dan Arlyansyah belum memberikan efek yang berarti untuk penyerangan Garuda Nusantara. Riski mendapatkan peluang untuk mencetak gol di menit ke-69.
Dia melepaskan tendangan bebas ke sisi kanan yang masih berada di atas mistar gawang Yaman. Kedua tim terus melakukan upaya mencetak gol, namun skor imbang tidak berubah hingga laga usai.
Meski lolos ke putaran final sebagai juara Grup F, pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni mengatakan perlu pembenahan di lini tengah jelang berlaga di putaran final tahun depan.
"Para gelandang terlihat kurang kreativitas dan menguasai lini tengah yang menyebabkan aliran bola kurang lancar dan sedikit peluang yang tercipta. Kondisi ini harus dibenahi oleh pelatih," ujarnya.
Selain itu beberapa kesalahan passing juga sering dilakukan di lini pertahanan yang menyebabkan ancaman ke gawang. "Passing yang kurang akurat membuat lawan mudah merebut bola. Ini akan mengakibatkan upaya lebih untuk merebut kembali dan sering berakibat terjadi pelanggaran," sambungnya.