JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan tengah gencar mendorong kerja sama dengan Jepang di bidang keperawatan, khususnya dalam hal fasilitasi penempatan tenaga kerja migran Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi menyampaikan optimismenya terhadap potensi kerja sama yang substansial tersebut setelah bertemu dengan perwakilan industri keperawatan Jepang pada Jumat (2/8). Mengakui kekurangan tenaga perawat di Jepang, ia menegaskan pentingnya kerja sama ini.

"Saya memahami bahwa permintaan tenaga perawat, sebagaimana disebutkan, sangat tinggi," ujarnya dalam pertemuan yang digelar di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta.

Mengingat populasi penduduk Jepang yang menua, penguatan hubungan di bidang ini menjadi sangat penting.

Sanusi juga mengungkapkan bahwa Indonesia dan Jepang saat ini tengah merundingkan perpanjangan Nota Kesepahaman tentang Pekerja Terampil Khusus (MoC SSW), sebuah usulan yang awalnya dibahas di Tokyo April lalu dengan Fukuhara Nobuko, Direktur Jenderal Departemen Manajemen dan Dukungan Kependudukan Badan Layanan Imigrasi Kementerian Kehakiman Jepang.

Pada pertemuan hari Jumat, CEO Azalee Group, Koji Kurusu, penyedia layanan perawatan keperawatan, menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia guna mengatasi krisis tenaga perawat di Jepang.

Ia mengusulkan peningkatan jumlah perawat Indonesia di Jepang dan mengusulkan beberapa bidang kerja sama, termasuk program pelatihan, penciptaan lapangan kerja, dan pertukaran teknologi.

Kurusu juga menawarkan untuk berbagi pengalaman Jepang dalam mengelola populasi lansia.

Baca Juga: