TANGERANG SELATAN - Indonesia ideal untuk menggunakan transportasi medis lewat jalur udara karena negara kepulauan dengan permukaan daratan yang tidak rata. Helikopter medis sangat potensial digunakan untuk wilayah dengan geografis yang sulit, banyak pulau dan gunung serta jalan-jalan kecil.

"Indonesia potensial menggunakan helikopter medis," kata Direktur Pemasaran Helicopter Emergency Medical Service (HEMS), Ralph Setz, seusai workshop pelatihan HEMS yang diselenggarakan Airbus Foundation dan Fondation De L'academie De Medicine Prancis bekerja sama dengan Universitas Pembanguna Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), di Tangerang Selatan, Kamis (5/12).

Di negara-negara maju, seperti di Benua Amerika dan Eropa, kata Ralph, transportasi medis udara yaitu HEMS ini adalah hal yang sangat penting dimiliki. Dengan HEMS memungkinkan para pasien lebih cepat mendapatkan pertolongan dan dibawa ke rumah sakit dibandingkan melalui jalur darat.

Menurut Ralph, di negara-negara di Eropa banyak yang menggunakan HEMS ini dengan rasio penggunaan satu helikopter per satu juta penduduk. Helikopter cocok untuk aturan di dunia medis yaitu the golden hours, satu jam paling penting di mana pertolongan harus diberikan kepada pasien setelah mereka meminta pertolongan.

Masih Sulit

Untuk di Jakarta, kata Ralph, disebut masih sulit untuk mengoperasikan HEMS karena banyaknya kabel yang bertebaran, jalan-jalan kecil hingga belum adanya regulasi yang mengatur tentang pendaratan helikopter. Padahal, Jakarta dipandang harus memiliki HEMS, melihat kemacetan yang menyebabkan operasi mobil ambulans terhambat dan membuat pasien tidak tertolong. Diperlukan studi dan penelitian lebih lanjut terkait hal tersebut.

"Mungkin bisa diterapkan dan dipelajari adalah sistem di mana helikopter ini bisa bertemu dengan ambulans darat di suatu titik, misalnya di lapangan atau ada lahan. Jadi hal-hal seperti itu harus dipelajari. Harus ada di rumah sakit fasilitas helikopter itu bisa mendarat seperti helipad, untuk menolong pasien," jelas Ralph.

Pelatihan HEMS yang digelar 3-5 Desember 2019 ini adalah pertama kali diadakan di Indonesia. Pelatihan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya HEMS untuk penyelamatan pasien.

Guru Besar Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta, Guritno Suryokusumo mengatakan pelatihan HEMS ini sangat penting diadakan di Indonesia. Pelatihan yang diberikan kepada pemangku kepentingan, khususnya dalam dunia medis agar mereka memiliki sepemahaman untuk membuat solusi diadakannya HEMS di Indonesia. ola/N-3

Baca Juga: