Asean Tourism Forum (ATF) akan digelar di Yogyakarta 2-5 Februari 2022. Pertemuan terbesar sektor pariwisata di kawasan ini, diharapkan menjadi tonggak untuk bangkit bersama, setelah pandemi Covid-19 membuatnya mati suri.

YOGYAKARTA - Sebagai ketua Asean tahun ini, Indonesia memiliki misi pada banyak hal, termasuk di sektor pariwisata, yang akan dibahas dalam gelaran Asean Tourism Forum (ATF) akhir pekan ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam pernyataan rutin mingguan menyebut, Indonesia ingin mendorong Asean sebagai destinasi tunggal pariwisata.

"Bagaimana kita sebagai ketua Asean, mendorong konsep Asean as single destination. Dan pariwisata, sesuai dengan semangat G20 kemarin, sebagai agent of transformation atau agen transformasi yang berpusat pariwisata berbasis masyarakat," kata Sandiaga, ketika memaparkan tujuan yang ingin diraih melalui penyelenggaraan ATF di Yogyakarta.

Indonesia, sebagaimana mayoritas negara lain, saat ini sedang berupaya memulihkan sektor pariwisatanya. Pelonggaran aturan di berbagai wilayah menjadi salah satu kesempatan. Asean diharapkan mampu memanfaatkan perkembangan situasi menurunnya ancaman Covid-19. ATF akan menjadi ajang untuk membicaraka strategi bersama pulih pasca pandemi.

"Karena kalau dilihat, Asean ini yang paling lambat dibanding Eropa, dibanding Amerika, kita pemulihannya ini tergolong lebih lambat. Memang tiga pasar utama Asean ini, Thailand, Indonesia, Malaysia, bertumbuh. Tapi tidak memberikan pertumbuhan yang setara dengan pertumbuhan yang terjadi di belahan dunia lainnya," tambah Sandiaga.

Sandiaga ingin agar acara pariwisata terbesar kawasan Asean ini tidak sekadar seremoni semata. "Harus mendorong kesempatan kita untuk berkolaborasi. Kita memang siap berkompetisi tapi banyak peluang jika kita berkolaborasi," tegas dia.

ATF akan menghadirkan 157 booth pameran, 38 delegasi travel exchange, delegasi business to business dan 136 buyers terkonfirmasi dari 29 negara. Sandiaga berharap, seluruhnya akan memberikan dampak ekonomi di atas 100 juta dollar AS untuk pariwisata Indonesia.

Selain itu, dia juga berharap akan ada lebih banyak penerbangan internasional langsung ke Indonesia, terutama ke destinasi super prioritas. "Ada beberapa kesepakatan mungkin nanti dengan Qatar, dengan beberapa maskapai lainnya, untuk bisa terbang langsung ke destinasi di Indonesia, termasuk juga ke Yogyakarta," tutur dia.

Delegasi juga akan dibawa ke Borobudur, untuk merasakan perubahan konsep wisata yang sedang dikembangkan. Sebagai salah satu destinasi super prioritas, Borobudur akan mengedepankan konservasi dan edukasi dalam praktik wisatanya, ujar Sandiaga. VoA/I-1

Baca Juga: