Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus berupaya memperkuat kerja sama di bidang ketenagakerjaan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Hal tersebut disampaikan Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah, saat melakukan panggilan resmi ataucourtesy calldengan Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial RRT, Wang Xiaoping, di Beijing, RRT, Rabu, waktu setempat.

"Indonesia dan RRT telah melakukan kerja sama yang erat diberbagai bidang. Oleh karena itu, kunjungan kali ini untuk kami ingin lebih memfokuskan penguatan kerja sama antara kedua negara di bidang ketenagakerjaan," kata Ida Fauziyah dalam keterangan resmi di Jakarta.

Menaker menyebutkan, fokus pembahasan dalam kunjungan tersebut di antaranya terkait pengembangan sistem informasi pasar tenaga kerja atauLabour Market Information Systems(LMIS), pengembangan pelatihan vokasi, peningkatan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3), peningkatan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), dan pengembangan wirausaha.

Ia juga mengemukakan, terkait pengembangan pelatihan vokasi, saat ini Kemnaker RI sedang menjajaki beberapa kerja sama dengan Pemerintah RRT, di antaranya Pengembangan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Ternate (Sofifi) melalui hibah dari Pemerintah Tiongkok, dan pengembangan pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi (Technical and Vocational Education and Training/TVET) di Indonesia yang berkolaborasi dengan China International Intellectech Group Co., Ltd. (CIIC Group).

"Ke depannya, kami berharap kunjungan penjajakan ini dapat memberikan banyak masukan dan manfaat untuk membangun kerja sama ketenagakerjaan di Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: