PHNOM PENH - Duta Besar RI, Sudirman Haseng, menyerahkan salinan nota kesepahaman (memorandum of understanding) kerja sama pariwisata Indonesia-Kamboja kepada Menteri Pariwisata Kamboja, Dr Thong Khon, dalam sebuah acara resmi pada Jumat (24/6) lalu.

Nota kesepahaman kerja sama pariwisata ini telah ditandatangani secara sirkular oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno, dan Menteri Pariwisata Kamboja, Thong Khon, di sela-sela Asean Tourism Forum pada 18 Januari 2022 lalu.

Menteri Pariwisata Kamboja menyatakan bahwa setelah dihantam pandemi, saat ini kondisi pariwisata Kamboja telah mulai bangkit. Menteri Thong Khon menyatakan bahwa hingga Mei 2022, tercatat sekitar 343.000 wisatawan mancanegara telah masuk ke Kamboja, yang merupakan peningkatan drastis hingga 272 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Terkait dengan konektivitas, Menteri Thong Khon mengharapkan agar penerbangan langsung Phnom Penh-Jakarta yang telah terhenti sejak 2019 dapat segera diadakan kembali untuk mendukung pariwisata antar kedua negara.

"Kami juga mengundang delegasi Indonesia untuk dapat kembali mengikuti Sea Festival, yang akan diselenggarakan pada Desember di Sihanoukville," ucap Menteri Thong Khon.

Dalam sambutannya Duta Besar RI menyatakan bahwa nota kesepahaman ini telah membawa kerja sama pariwisata di antara Indonesia dan Kamboja ke tingkatan yang lebih tinggi.

"Segera setelah penandatanganan nota kesepahaman, KBRI Phnom Penh mengimplementasikannya dalam bentuk pelatihan dasar-dasar pariwisata halal bagi para pejabat Kementerian Pariwisata Kamboja. Pelatihan ini akan memastikan bahwa Kamboja adalah tujuan wisata yang ramah bagi pelancong Muslim, sedangkan bagi Indonesia merupakan sarana untuk mengenalkan dan memasarkan produk-produk dan gaya hidup halal dari Indonesia di Kamboja," kata Duta Besar Sudirman Haseng seperti dikutip dari laman kemlu.go.id, Senin (27/6).?

Duta Besar Sudirman Haseng juga menyisipkan promosi wisata Indonesia beyond Bali, berupa rencana pemutaran film Labuan Hati dan coffee cupping dari NTT yang diharapkan dapat membuat warga Kamboja tertarik untuk berwisata ke Indonesia.

Bidang-bidang kerja sama yang tertuang dalam nota kesepahaman kerja sama pariwisata Indonesia-Kamboja adalah promosi dan pemasaran pariwisata, pengelolaan destinasi wisata, kerja sama swasta, peningkatan kapasitas, kerja sama pertemuan, insentif, konferensi dan pameran (MICE) dan event serta konektivitas.

Indonesia dan Kamboja memiliki beberapa perjanjian terkait bidang kepariwisataan. Selain nota kesepahaman kerja sama pariwisata ini, terdapat nota kesepahaman antara Apsara Authority dengan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko yang mengenai Kerja Sama Manajemen Dua Situs Warisan Dunia, Borobudur dan Angkor yang ditandatangani pada 2019. Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Siem Reap juga telah menandatangani nota kesepahaman mengenai Sister Temple Province Cooperation yang berlaku sejak 2007. I-1

Baca Juga: