JAKARTA - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) membahas kemajuan pelaksanaan Just Energy Transition Partnership (JETP) dalam sebuah pertemuan di Washington, menurut Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dalam keterangannya, Minggu (6/8).

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony J. Blinken, di Washington, Jumat (4/8), untuk membahas hubungan ekonomi kedua negara, salah satunya adalah JETP.

"Sebuah kemitraan penting jangka panjang yang diluncurkan di (KTT) G20 di bawah Partnership for Global Infrastructure and Investments (PGII), yang akan memobilisasi pendanaan sebesar 20 miliar dollar AS (sekitar 300 triliun rupiah) untuk publik dan swasta untuk mempercepat transisi energi bersih Indonesia," kata Matthew.

Mereka juga membahas tentang pentingnya mineral kritis untuk masa depan energi bersih dan upaya Indonesia untuk meningkatkan standar lingkungan, sosial, tata kelola, serta tenaga kerja di sektor pertambangan negara.

Seperti dikutip dari Antara, Matthew juga menyebutkan AS juga akan meningkatkan investasi infrastruktur baru melalui Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (Partnership for Global Infrastructure and Investments).

Lanjutkan Kerja Sama

Kedua pihak juga menekankan pentingnya melanjutkan kerja sama berkelanjutan dalam negosiasi Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity/IPEF).

Selain itu, Indonesia juga memberi dukungan kepada AS sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation/APEC) yang akan diadakan di California pada November 2023.

JETP merupakan komitmen dari International Partners Group (IPG) yang terdiri dari negara-negara anggota G7 yang beranggotakan AS, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, dan Kanada, serta ditambah Norwegia, dan Denmark untuk Indonesia.

Baca Juga: