JAKARTA -Indonesia membutuhkan banyak riset dan inovasi dari berbagai kalangan, khususnya para akademisi. Riset dan inovasi ini sangat agar Indonesia lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Demikian diungkapkan Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), Erna Hernawati dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Kamis (11/3).

Menurut Erna, Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, tentunya tidak lepas dari ancaman permasalahan di berbagai bidang yang cukup besar pula. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dibutuhkan banyak riset dan inovasi dari berbagai kalangan. Khususnya dari para akademisi.

"Saya melihat bahwa saat ini produktivitas riset dan inovasi yang berasal dari mahasiswa khususnya baik dari jenjang S1, S2, sampai jenjang doktoral sepertinya memang masih belum cukup jika dibandingkan dengan jumlah lulusan dimana rasionya masih relatif kecil," kata Erna.

Padahal riset dan inovasi, menurut Erna, akan memberikan dampak yang baik bagi pembangunan negara. Karena, jika melihat kepada negara yang serius berinvestasi pada riset dan inovasi, mereka lebih siap untuk menghadapi permasalahan ekonomi.

Sebab mereka memiliki hasil-hasil riset dan inovasi yang sekiranya memang bisa menjadi antisipasi di dalam kegiatan ekonomi, termasuk masalah yang sedang kita hadapi sekarang yakni Covid-19 di bidang kesehatan,"ungkap Erna.

Karena itu, Erna pun meminta para mahasiswa dapat meningkatkan budaya membaca. Sehingga, dengan budaya membaca yang baik diharapkan dapat meningkatkan kualitas riset dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

"Tanpa ada riset sepertinya tidak akan ada inovasi dan tanpa inovasi tentunya tidak akan ada juga daya saing bangsa ini terbangun," kata Erna.

Baca Juga: