Kontingen Indonesia siap berjuang maksimal di Olimpiade Tokyo, meski di tengah pandemi virus korona.

JAKARTA - Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2020 Tokyo yang dipimpin Chef de Mission (CdM) Rosan Perkasa Roeslani dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari bertolak ke Tokyo, Sabtu (17/7) malam. Mereka siap memberikan penampilan maksimal pada pesta olah raga empat tahunan itu yang akan dimulai pada 24 Juli mendatang.

Rosan mengatakan rombongan yang berangkat kali ini dalam keadaan sehat dan dipastikan negatif Covid-19. KOI dan CdM telah meningkatkan uji tes swab PCR selama tujuh hari sebelumnya dengan hasil tes pada hari ke-4 dan 30 jam sebelum keberangkatan telah diserahkan ke pemerintah Jepang sebagai syarat wajib.

"Persiapan kami sudah lama karena Olimpiade Tokyo ini sudah mundur setahun. Namun, karena Olimpiade ini diadakan dalam situasi yang berbeda maka protokol kesehatan harus benar-benar kami jalankan,"ujar Rosan dalam siaran pers yang diterima, Minggu (18/7).

Rombongan yangberangkat kal ini baru sebagian, terdiri dari 13 atlet serta 11 pelatih dari lima cabang olahraga, yakni panahan (4 atlet), angkat besi (4), menembak (1), renang (2), dan surfing (1+1 atlet cadangan) serta 4 tim pendukung, CdM dan Ketua Umum KOI. Mereka berangkat menggunakan pesawat komersial JAL726 dan akan mendarat di Bandara International Narita pada 07.25 waktu setempat.

Berbicara target, Rosan percaya atlet-atlet Indonesia akan berjuang maksimal demi mengharumkan nama Merah Putih di kancah dunia dan memenuhi target perbaikan peringkat dari Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.

"Kami memiliki banyak potensi (medali). Insyaallah Indonesia bisa meraih peringkat yang jauh lebih baik,"jelas Rosan.

Pada Olimpiade terakhir yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, Indonesia berada di peringkat ke-46 setelah mengoleksi satu emas dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dari cabang bulu tangkis dan dua perak yang dipersembahan dua lifter, yakni Sri Wahyuni Agustiani serta Eko Yuli Irawan.

Sementara itu, Raja Sapta Oktohari meminta dukungan kepada masyarakat Indonesia untuk semua atlet yang akan berpartisipasi pada pesta olah raga paling bergengsi di dunia itu, mengingat tantangan yang dihadapi kali ini tidak mudah.

"Kami meminta dukungan seluruh masyarakat Indonesia dan doa sangat berarti karena Olimpiade kali ini digelar dalam situasi pandemi Covid-19. Meski begitu, peluang atlet-atlet Indonesia meraih prestasi terbaik sangat terbuka karena segala sesuatu bisa terjadi,"ujar Okto.

Setelah rombongan ini, penerbangan selanjutnya adalah cabor rowing dan lifter Deni bersama Coach Lukman yang berangkat bersama Tim Head Quarters yang dikawal tiga Komite Eksekutif Indra Gamulya, Rafiq Hakim Radinal serta Arlan Perkasa Kusuma pada 20 Juli. Sementara, cabor atletik didampingi Sekjen KOI Ferry J Kono menyusul pada 24 Juli.

Tim Renang

Sementara itu Ketua Umum PB PRSI, Anindya Bakrie, menyampaikan menjadi sebuah anugerah, seorang atlet bisa bertanding di pesta olahraga akbar Olimpiade. Itu adalah pengalaman yang akan terus dikenang sepanjang hidup.

"Anugerah itu semakin tinggi maknanya karena bertanding di olimpiade di masa pandemi covid-19 ini. Oleh sebab itu pergunakan kesempatan ini sebaik mungkin. Selalu jaga kesehatan, siapkan kemampuan teknik dan mental, jangan lupa berdoa, dan tetap enjoy, untuk bisa mencapai target maksimal," ujar Anindya, saat pelepasan dua atlet renang, Aflah Fadlan Prawira dan Azzahra Permatahani ke Olimpiade Tokyo, Jumat (16/7) malam.

Selain dua atlet renang, PB PRSI juga mengirim Pranarta yang akan menjadi juri di cabang loncat Indah. Ini merupakan kali pertama dalam sejarah ada juri asal Indonesia di arena cabang loncat indah Olimpiade, berdasarkan setifikat internasional dan ditunjuk oleh FINA. ben/S-2

Baca Juga: