Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengatakan bahwa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam menjadikan sektor industri ekonomi kreatif sebagai isu global.

"Indonesia adalah penggagas utama dan salah satu pendukung dan pengorganisasi yang paling kuat untuk menjadikan isu industri ekonomi kreatif menjadi isu global," kata Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar, dalamwebinarRefleksi dan Pengembangan Kerja Sama Ekonomi Kreatif di Jakarta, Rabu (30/3).

Wamenlu Mahendra juga mengatakan kemampuan Indonesia untuk mengangkat sektor industri ekonomi kreatif menjadi agenda global merupakan capaian yang utama. Capaian tersebut diperoleh justru pada saat dunia tengah didera oleh pandemi Covid-19.

Di Indonesia, industri ekonomi kreatif tumbuh cukup signifikan di tengah kemerosotan di sektor industri lainnya akibat dampak pandemi Covid-19.

"Pada saat banyak bidang usaha sektor industri terpuruk jauh saat pandemi. Namun, industri kreatif relatif tidak terlalu tergerus," kata Wamenlu Mahendra.

Upaya Indonesia untuk memperkuat teknologi digital dan komunikasi guna mendorong aktivitas ekonomi di tengah pembatasan untuk mencegah penyebaran Covid-19 justru semakin memperkuat pertumbuhan di industri ekonomi kreatif.

"Itu karena kita mampu memanfaatkan kondisi pandemi yang sangat penuh dengan tantangan menjadi satu kesempatan untuk mensinergikan berbagai industri, termasuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi digital yang kemudian dijabarkan dengan berbagai kreasi dan produk baru," kata dia.

Selain pandemi, momentum lain yang mendorong industri ekonomi kreatif ke dalam agenda global adalah momen ketika Indonesia mengupayakan langkah-langkah untuk menjadikan industri tersebut sebagai bagian dari agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Langkah-langkah tersebut di antaranya adalah upaya Indonesia untuk mengarusutamakan kerja sama ekonomi kreatif bagi pencapaian pembangunan berkelanjutan di tataran global, termasuk gagasan untuk mengadopsi tahun 2021 sebagai Tahun Internasional Ekonomi Kreatif bagi Pembangunan Berkelanjutan di sidang Majelis Umum PBB dan Konferensi Dunia tentang Ekonomi Kreatif di Dubai Expo 2021.

Meski demikian, Mahendra menggarisbawahi sejumlah tantangan yang masih harus dihadapi dalam pengembangan industri ekonomi kreatif. Ia mencontohkan salah satu tantangan yang dihadapi adalah ketika Indonesia mencoba mendukung dan memfasilitasi kerja sama industri kreatif untuk pengembangan kain tradisional Bali, yaitu kain endek, dengan salah satu rumah desain di Prancis, yaitu Dior.

"Akhirnya memang dapat diperoleh hasil yang baik. Tetapi, dalam prosesnya mengalami berbagai kendala dan tantangan yang sebenarnya sudah tidak harus kita hadapi lagi saat ini," kata Wamenlu RI.

Isu terkait komunikasi, persiapan dan kapasitas dari para pelaku UMKM, kata dia, menjadi tantangan klasik yang masih dihadapi dalam pengembangan industri ekonomi kreatif. Oleh karena itu, ia berharap tantangan tersebut bisa diatasi sehingga momentum pandemi bisa dimanfaatkan untuk pembangunan industri ekonomi kreatif jauh lebih kuat lagi sehingga bermanfaat bagi perekonomian secara makro.Ant/I-1

Baca Juga: