Beberapa hari lalu, Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) menyelenggarakan acara tahunannya di Phnom Penh, Kamboja. Acara ini digelar untuk memperkuat solidaritas di antara negara-negara anggota serta mempromosikan kerja sama dalam berbagai bidang di antara umat Muslim

PHNOM PENH - Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) menyelenggarakan acara tahunannya di Phnom Penh dengan tema Menguatkan Kewirausahaan di Dunia Melayu dan Islam pada 22-25 September lalu. Acara ini dihadiri oleh 332 peserta dari enam belas negara, termasuk Indonesia yang mengirimkan delapan puluh satu peserta dari berbagai daerah di Tanah Air.

DMDI adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang didirikan pada tahun 2000 di Malaysia, dengan Kamboja sebagai salah satu anggotanya. Tujuan utama DMDI adalah memperkuat solidaritas di antara negara-negara anggota serta mempromosikan kerja sama dalam berbagai bidang di antara umat Muslim, termasuk Ekonomi, Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kepemudaan, Olahraga, Kesehatan, Informasi, dan Teknologi.

Pada acara pembukaan dihadiri Senior Minister in Charge of Special Mission, Neak Oknha Datuk Dr Othsman Hassan sebagai Ketua DMDI Kamboja, dan juga Dr Mohd Ali bin Rustam, Presiden DMDI Malaysia. Sementara perwakilan Kedubes yang hadir antara lain dari Brunai Darussalam, Philipina, Indonesia, Malaysia, dan juga Timor Leste.

Acara dibuka secara resmi Deputy Prime Minister, First Vice Chairman of the Council for the Development of Cambodia, Sun Chanthol, mewakili Perdana Menteri Hun Manet.

Dalam sambutan selamat datang, Dr Othsman Hassan mengungkapkan, melalui DMDI ini masyarakat Kamboja telah menerima beasiswa melanjutkan studinya ke universitas di Malaysia, serta mendapatkan berbagai bantuan, berupa pembangunan masjid, sekolah, kegiatan seminar, pelatihan guru, panti jompo, iftar selama bulan Ramadan, bacaan Al-Quran, serta mendukung pemberian bantuan bencana alam.

Pemerintah Kamboja telah memberikan perhatian khusus terhadap komunitas muslim Kamboja, yang sudah ditunjukkan lebih dari 200 tahun lalu dan pada masa Pemerintahan PM Hun Sen telah memberikan hak-hak masyarakat muslim Kamboja sepenuhnya, dan kebebasan menjalankan syariat agama Islam sesuai tuntunan ajaran dalam agama Islam.

President of DMDI Malaysia, Dr Mohd Ali bin Mohd Rustam dalam sambutannya menyatakan kekagumannya terkait kehidupan beragama yang harmoni di Kamboja. Masyarakat Kamboja memiliki toleransi beragama yang sangat tinggi. Oleh karena itu, mengajak kita untuk banyak belajar bagaimana saling menghormati dan hidup bersama dalam harmoni.

Walaupun kaum minoritas, keberadaan komunitas muslim di Kamboja semakin mendapat pengakuan dan diterima. Pemenuhan hak-hak warga komunitas muslim setempat semakin membaik dalam berbagai kehidupan, ekonomi, pendidikan, politik, kesehatan dan sosial.

Deputy Prime Minister, Sun Chanthol mewakili Perdana Menteri Hun Manet, dalam sambutannya, mengajak para pengusaha atau investor dari negara anggota DMDI, pelaku bisnis berinvestasi di Kamboja, diberikan fasilitasi kemudahan berinvestasi melalui proses yang mudah.

"Peran UMKM di Kamboja memberikan kontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi, serta sektor swasta memegang peran penting dalam penggerak roda perekonomian," ungkap SunChanthol seperti dikutip dari laman kemlu.go.id, Jumat (29/9).

Pada kesempatan pertemuan, kegiatan DMDI 2023 juga diisi dengan kegiatan forum diskusi dan pemaparan terkait bidang pendidikan, peran pemuda dalam komunitas, DMDI sebagai katalist dalam pembangunan ekonomi, pengembangan dan peran teknologi informasi. Selain itu, juga ditampilkan berbagai produk-produk UMKM dari negara-negara anggota DMDI. I-1

Baca Juga: