HONG KONG - Konsorsium perusahaan investasi internasional, Deep Knowledge Group, merilis daftar terbaru 100 negara yang dianggap aman dari pandemi Covid-19, Rabu (5/8). Indonesia berada di urutan ke-97 dari 100 negara yang dianggap aman dari pandemi virus korona. Dilihat dari posisi dan urutannya, Indonesia digolongkan sebagai negara tidak aman dari pandemi Covid-19.

Indonesia hanya berada tiga peringkat di atas Kamboja, Laos, dan Bahamas dalam daftar 100 negara aman. Swiss berada di urutan pertama negara yang paling aman dari pandemi. Jerman dan Israel berada di peringkat kedua dan ketiga.

Deep Knowledge Group adalah sebuah konsorsium perusahaan dan organisasi nirlaba milik Deep Knowledge Ventures, perusahaan investasi yang berdiri pada 2014 di Hong Kong.

Sementara itu, negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia masing-masing berada di peringkat 20 dan 30. Peringkat terakhir, 200 ditempati oleh Sudan Selatan.

Vietnam dan Kepulauan Karibia jatuh dari peringkat meski dalam laporan resmi mencatat jumlah kasus Covid-19 sedikit. Deep Knowledge Group mengungkap alasannya karena dianggap tidak memiliki kemampuan mendeteksi dan sistem kesehatan yang baik.

"Swiss dan Jerman berhasil menempati posisi nomor satu dan dua dalam studi ini karena ekonomi mereka tangguh dan bisa berhati-hati dalam melonggarkan upaya lockdown saat ekonomi berhenti, tanpa mengorbankan kesehatan serta keamanan publik," tulis studi tersebut.

Daftar ini dirancang untuk mengklasifikasikan, menganalisis, dan memberi peringkat stabilitas ekonomi, sosial, dan kesehatan yang dicapai oleh 200 negara ketika menghadapi pandemi Covid-19.

Semula, peringkat yang dibuat oleh Deep Knowledge Group menempatkan negara yang mampu bergerak cepat merespons krisis di posisi teratas. Namun, konsorsium mengubah adanya pergeseran negara yang ekonominya bisa bertahan di tengah krisis berada di peringkat lebih baik.

Analisis ini disusun menggunakan 130 parameter kualitatif dan kuantitatif yang dikelompokkan mulai dari efisiensi karantina, kemampuan pengawasan serta deteksi, kesiapan sistem kesehatan, hingga efisiensi kerja pemerintah. AFP/SB/P-4

Baca Juga: