NEW DELHI - Kementerian Pertahanan India pada Kamis (28/10) mengumumkan bahwa negaranya telah menguji misil balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir dengan jangkauan hingga 5.000 kilometer. Uji coba itu dilakukan setelah negosiasi antara India dan Tiongkok terkait isu sengketa perbatasan mengalami kemandekan.

"Misil Agni-5 diluncurkan dari Pulau Abdul Kalam di lepas pantai timur India pada Rabu (27/10) malam dan misil itu jatuh ke Teluk Benggala," lapor Kementerian Pertahanan India. "Keberhasilan uji coba ini sejalan dengan kebijakan yang menyatakan India perlu memiliki senjata pencegahan minimum yang kredibel bagi mendukung komitmen untuk tidak memulai menggunakan senjata nuklir," imbuh kementerian itu.

Misil Agni-5 yang memiliki dimensi tinggi 17 meter itu, telah diuji beberapa kali sebelumnya, namun belum pernah diuji peluncurannya pada malam hari. Media lokal melaporkan penentuan waktu itu di sengaja untuk mengirim sinyal ke Beijing terkait kesiapsiagaan persenjataan India.

Ketegangan antara India dengan Tiongkok meningkat sejak 20 tentara India tewas dalam bentrokan di perbatasan Himalaya yang disengketakan pada Juni 2020. Sejak insiden itu, kedua negara saling memperkuat perbatasan dengan mengirimkan puluhan ribu tentara tambahan.

Menurut Times of India, New Delhi sedang berupaya untuk meningkatkan kapabilitas Agni-5 hingga sanggup membawa beberapa hulu ledak nuklir sekaligus dan hulu ledak ini dapat berpisah dan mencapai target yang berbeda.

Selain mengembangkan kapabilitas misil balistiknya, India pun dilaporkan sedang mengembangkan teknologi misil hipersonik. Teknologi misil ini merupakan yang terbaru dan paling unggul karena memiliki kemampuan terbang lebih rendah dan sulit dideteksi, serta dapat bermanuver dan mencapai target lebih cepat.

Negara-negara yang berlomba mengembangkan senjata misil hipersonik antara lainAmerika Serikat, Russia, Korea Utara dan Tiongkok. AFP/I-1

Baca Juga: