JAKARTA - Indonesia sebagai negara penghasil rempah-rempah terbaik terus mendorong penetrasi pasar komoditas tersebut di pasar global. RI berupaya keras memanfaatkan momentum permintaan rempah rempah dari India yang meningkat pesat dalam beberapa waktu terakhir.

Selama ini India merupakan negara tujuan utama ketiga ekspor rempah-rempah Indonesia. India juga menjadi mitra strategis perdagangan Indonesia. Permintaan rempah Indonesia dari pasar India sangat meningkat pesat meski di masa pandemi. India dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 miliar merupakan bangsa yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung rempah dalam kesehariannya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), Didi Sumedi berharap bisnis dan perdagangan antara Indonesia dan India dapat terus meningkat. Dia menyampaikan Indonesia memiliki rempah-rempah yang melimpah. Ekspor rempah-rempah Indonesia pada Januari-Agustus 2021 tercatat sebesar 499,1 juta dollar AS, meningkat 12,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Produk ekspor utama Indonesia untuk rempah-rempah adalah pala, cengkeh, lada putih, kayu manis dan kapulaga. Sebagian besar rempah-rempah Indonesia diekspor ke Amerika Serikat (AS), Tiongkok, India, Vietnam, dan Belanda," jelas Didi di Jakarta, Kamis (28/10)

India, lanjut Didi, merupakan negara tujuan utama ketiga ekspor rempah-rempah Indonesia. Pada Januari- Agustus 2021, ekspor rempah-rempah Indonesia ke India sebesar 74,53 juta dollar AS atau naik 51,22 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Produk utama rempah-rempah ke India adalah pala dengan nilai 23,82 juta dollar AS dan pangsa pasar 32,96 persen, cengkih dengan nilai 22,6 juta dollar AS dengan pangsa pasar 30,44 persen, lada dengan nilai 8,6 juta dollar AS dengan pangsa pasar 11,56 persen, lada hitam senilai 4,18 Juta dollar AS dengan pangsa pasar 5,6 persen dan kunyit dengan nilai 3,5 juta dollar AS dengan pangsa pasar 4,7 persen.

Baca Juga: