NEW DELHI - Sejumlah negara bagian di India siap untuk melonggarkan aturan penguncian (lockdown) setelah melaporkan kasus infeksi Covid-19 telah melandai. Pada Minggu (6/6), tercatat ada 114.460 kasus infeksi baru Covid-19 dan angka itu merupakan yang terendah dalam dua bulan.

Pada Minggu juga dilaporkan 2.677 kasus kematian akibat Covid-19. Penambahan angka ini menjadikan total kematian akibat Covid-19 di India berjumlah 346.759 kasus.

"India menanggung beban infeksi Covid-19 tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat, dengan total 28,8 juta kasus," menurut data Kementerian Kesehatan India.

Negara bagian di India yang berencana melonggarkan lockdown antara lain New Delhi dimana Ibu Kota India ini pada saat terjadi gelombang ke-2 Covid-19 merupakan wilayah yang terparah dilanda penyebaran infeksi virus korona.

Munculnya gelombang kedua Covid-19 yang menghantam pedalaman India belum mereda, namun New Delhi dan sejumlah kota lainnya sedang berupaya agar lebih banyak usaha ekonomi dapat kembali beroperasi. Aturan mobilitas juga akan dilonggarkan mulai Senin (7/6).

Negara Bagian Maharashtra, wilayah terkaya di India sekaligus yang terparah mengalami pandemi selama gelombang kedua, pekan ini berencana secara perlahan menghapus penguncian ketat Covid-19 yang diberlakukan sejak April.

Lonjakan Covid-19 di India terjadi karena adanya varian virus baru yang mudah menular dan karena pemerintah telah mengizinkan sebagian besar aktivitas kembali normal termasuk pertemuan keagamaan dan politik massal.

Sementara itu, program vaksinasi di India berjalan lamban karena kekurangan vaksin, tiadanya arahan dan perselisihan antara pemerintah pusat dan otoritas negara bagian. AFP/Ant/I-1

Baca Juga: