NEW DELHI - India kembali mencatat rekor infeksi virus korona selama 24 jam terakhir, yakni sebanyak 412.262 kasus. Total kasus virus korona di negara Asia Selatan itu melonjak melewati angka 21 juta.
Jumlah kematian harian akibat Covid-19 ini juga mencetak rekor baru, mencapai 3.980. Data Kementerian Kesehatan India, Kamis (6/5), menunjukkan total jumlah orang yang meninggal karena Covid-19 di India sebanyak 230.168 orang.
Menurut berbagai pakar, angka tersebut belum sepenuhnya representatif. Alasan mereka, masih ada wilayah-wilayah di mana pelaporan jumlah kasus serta kematian belum akurat. Oleh karena itu, untuk situasi riil, mereka menyakini angka kasus dan kematian bisa 5-15 kali lipat lebih besar dari apa yang tercatat.
Gelombang besar infeksi sejak April lalu telah menyebabkan sistem pelayanan kesehatan India tidak mampu lagi menampung dan menerima pasien. Warga India sampai kewalahan mencari tabung oksigen.
Mayat-mayat pasien Covid-19 menumpuk di tempat kremasi dan kuburan. Kerabat mereka menunggu berjam-jam untuk melaksanakan upacara terakhir ini.
Sampai sekarang, daerah yang paling parah terkena dampak adalah Delhi dan Maharashtra, tetapi sekarang negara bagian lain termasuk Benggala Barat, Kerala dan Karnataka juga melaporkan kenaikan yang tajam.
Kepala Menteri Kerala, Pinarayi Vijayan, pada Kamis, mengumumkan di Twitter, penguncian selama seminggu di negara bagian selatan yang berpenduduk 35 juta orang, yang memiliki salah satu sistem perawatan kesehatan terbaik di India.
Lebih Ketat
Sementara itu di Benggala Barat, yang secara kontroversial baru saja menyelesaikan pemilihan delapan fase, pada Rabu, mengumumkan pembatasan yang lebih ketat termasuk penangguhan perjalanan kereta api lokal. Namun, acara pernikahan tetap diperbolehkan dengan maksimal tamu sebanyak 50 orang.
Kepala Penasihat Sains pemerintah India, K. Vijay Raghavan, mengatakan bahwa negara berpenduduk 1,3 miliar itu harus siap menghadapi gelombang infeksi lain setelah gelombang saat ini.
"Fase 3 tidak dapat dihindari mengingat tingginya tingkat sirkulasi virus. Tetapi, tidak jelas pada skala waktu apa fase 3 ini akan terjadi. Kami harus bersiap untuk gelombang baru," kata Raghavan dalam konferensi pers, Rabu.
Pemerintah tengah menghadapi kritik dari warganya karena pasien meninggal di luar rumah sakit tetap tinggi meskipun kiriman bantuan oksigen dan peralatan kesehatan lainnya telah berdatangan dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Russia, dan negara-negara lain dalam beberapa hari terakhir.
Tetapi, India masih membutuhkan lebih banyak oksigen dari negara lain untuk melawan lonjakan itu sampai jumlahnya stabil.
"Kami tidak dan tidak memiliki cukup oksigen. Jika kita bisa mendapatkan lebih banyak oksigen, lebih banyak nyawa akan diselamatkan," kata seorang pejabat tinggi pemerintah.
n SB/AFP/P-4