India baru-baru ini menjadi tuan rumah dialog yang bertujuan untuk meredakan krisis di Myanmar. Dialog semi-resmi ini digelar karena India menganggap krisis di Myanmar berpotensi membawa ketidakstabilan di sepanjang perbatasan dengan India.

NEW DELHI - India berusaha untuk turut berperan dalam membantu merumuskan rencana untuk Myanmar yang dilanda krisis dengan baru-baru ini menjadi tuan rumah pertemuan kedua dialog Track 1.5, yang melibatkan pejabat tingkat menengah, termasuk dari Myanmar, dan akademisi.

Dialog diplomatik melalui saluran tak resmi (back-channel) ini adalah prakarsa yang dipimpin Thailand, dan India melalui pembicaraan semi-resmi ini, berupaya untuk menjadi bagian dari solusi regional atas krisis di Myanmar yang berpotensi membawa ketidakstabilan di sepanjang perbatasan dengan India, kata analis.

Dialog Track 1.5 biasanya melibatkan pejabat pemerintah dan perwakilan non-pemerintah. Jenis diplomasiback-channelini dipandang sebagai cara untuk mengatasi situasi diplomatik yang menantang.

"Dipandu olehthink-tankIndian Council for World Affairs, para peserta dapat bertukar pandangan secara bebas, sesuatu yang tidak selalu mungkin dilakukan dalam pembicaraan resmi, dengan tujuan untuk menghasilkan rencana aksi pada pertemuan berikutnya di Laos dalam waktu dekat," ucap seorang narasumber seperti dilansirStraits Timesedisi Senin (1/5).

Selain pejabat India dan perwakilan rezim militer Myanmar, pertemuan juga dihadiri perwakilan dari Bangladesh dan lima negara Asean, yaitu Kamboja, Thailand, Laos, Vietnam, dan Indonesia yang merupakan ketua Asean 2023.

"Pertemuan ini, setidaknya di atas kertas, adalah cara untuk berkolaborasi dengan negara-negara lain di Asia selatan dan Asia tenggara yang berbatasan dengan Myanmar untuk menahan limpahan ketidakstabilan lintas batas," kata Angshuman Choudhury, rekan rekan di Pusat Penelitian Kebijakan yang berbasis di New Delhi.

India sendiri amat prihatin dengan aksi pengeboman militer Myanmar di dekat perbatasan antara kedua negara dalam perang melawan pemberontak.

Dukung Asean

Diskusi terbaru fokus pada upaya pengiriman bantuan kemanusiaan yang dipercepat ke Myanmar, pendekatan terkoordinasi regional untuk memerangi kejahatan transnasional dan mencari ruang politik untuk dialog dan mengurangi kekerasan, kata narasumber tersebut.

Dialog Track 1.5 dilakukan di tengah konsensus lima poin Asean yang merupakan peta jalannya untuk perdamaian di Myanmar yang disusun pada April 2021, dan narasumber itu menyatakan bahwa pertemuan itu berperan untuk mendukung upaya Asean.

"Para peserta sepakat bahwa negara-negara perlu mendukung upaya Asean di Myanmar," tambah narasumber tersebut.

Situs berita daringThai PBS Worldmelaporkan bahwa dialog Track 1.5 ini diprakarsai oleh Thailand, sebagai cara membuka saluran tambahan untuk dialog di antara para pemangku kepentingan yang terkena dampak krisis Myanmar.ST/I-1

Baca Juga: