BBC membuat serial dokumenter yang mengkritik Perdana Menteri India Narendra Modi. Namun New Delhi memerintahkan untuk memblokir penyiarannya.

JAKARTA - India telah memblokir film dokumenter BBC yang mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi di YouTube dan Twitter, penasihat pemerintah Kanchan Gupta mengumumkan pada Sabtu (21/1). Dikecam karena "pola pikir kolonial" oleh Kementerian Luar Negeri India, serial ini mengulas dugaan peran sang perdana menteri dalam menghasut kekerasan etnis pada 2002.

Mengutip RT, Kementerian Informasi dan Penyiaran India telah meminta YouTube memblokir klip dokumenter tersebut, dan meminta Twitter menghapus lebih dari 50 cuitan yang terhubung ke video YouTube, tulis Kanchan Gupta di Twitter.

Kedua platform media sosial itu telah mematuhi instruksi kementerian, kata Gupta.

Gupta menggambarkan film dokumenter yang belum ditayangkan di India itu sebagai"propaganda bermusuhan"dan"sampah anti-India".Dia mengklaim bahwa mengizinkan film itu untuk ditonton akan merusak"kedaulatan dan integritas India"dan dapat mengobarkan ketegangan etnis.

Episode pertama 'India: Pertanyaan Modi' ditayangkan pada Selasa.Menggambarkan kebangkitan Perdana Menteri Hindu ke tampuk kekuasaan dengan fokus pada kebijakannya terhadap minoritas Muslim India. Serial ini dibuka dengan memeriksa tuduhan bahwa Modi gagal mencegah pembantaian ratusan Muslim pada 2002.

Modi adalah menteri utama negara bagian Gujarat pada saat kereta yang membawa peziarah Hindu diserang oleh massa Muslim sebelum terbakar dan menewaskan 59 orang.Gelombang pembalasan terjadi, umat Hindu menggeledah masjid dan menewaskan sejumlah umat Islam.Setelah beberapa minggu kerusuhan, ribuan orang tewas, tiga perempatnya adalah Muslim.

Sebuah komisi pemerintah menemukan bahwa api dimulai oleh massa Muslim, meskipun kesimpulan ini telah diperdebatkan.Sementara Modi dituduh membiarkan kekerasan terjadi. Pada 2012, dia dibebaskan dari keterlibatan apa pun setelah penyelidikan yang dilakukan oleh Mahkamah Agung India.

Awal pekan ini, Kementerian Luar Negeri India menyebut film dokumenter itusebagai "karya propaganda yang dirancang untuk mendorong narasi tertentu yang didiskreditkan".Seorang juru bicara menyatakan "bias, kurangnya objektivitas dan, sejujurnya, pola pikir kolonial yang berkelanjutan, terlihat secara mencolok."

Baca Juga: