Mulai 19 April, India akan melaksanakan pesta demokrasi yang diadakan secara bertahap selama enam pekan.

NEW DELHI - Hampir satu miliar orang di India berhak memilih dalam pemilu yang disebut-sebut sebagai pemilu terbesar di dunia yang dimulai pada 19 April. Komisi pemilu negara itu mengumumkan pada Sabtu (16/3) bahwa pemungutan suara akan diadakan secara bertahap selama enam pekan, dan semua suara akan dihitung pada tanggal 4 Juni.

"Lebih dari satu juta tempat pemungutan suara akan didirikan di penjuru India, dan lebih dari 960 juta orang akan memberikan suara," lapor Komisi Pemilu India.

Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa, memperoleh mayoritas kursi pada pemilu sebelumnya pada 2019. Partai ini dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi yang telah menjalankan kepemimpinan yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi India.

Jajak pendapat terbaru yang dilakukan sejumlah media India menunjukkan partai Modi kemungkinan akan mempertahankan mayoritas di parlemen.

Sementara itu partai-partai oposisi meningkatkan kritik terhadap Modi. Pihak-pihak itu mengatakan kesenjangan ekonomi semakin besar di bawah pemerintahannya. Modi, yang didukung oleh kelompok nasionalis Hindu, juga dituduh mengipasi perpecahan agama.

Perhatian nantinya tertuju pada berapa banyak lagi kursi yang bisa diperoleh BJP, saat Modi mengincar masa jabatan ketiga berturut-turut.SB/NHK/I-1

Baca Juga: