Indeks Pemajuan Kebudayaan RI meningkat signifikan dari 51,90 di tahun 2021 menjadi 55,13 tahun 2022. Capaian ini penting untuk pemajuan dan pembangunan kebudayaan nasional yang berkelanjutan.

JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nadiem Makarim, mengatakan Indeks Pemajuan Kebudayaan (IPK) meningkat signifikan. Dari 51,90 pada tahun 2021 menjadi 55,13 pada tahun 2022.

"Capaian yang sangat luar biasa ini tentu merupakan refleksi dari kerja keras dan kerja sama kita semua," ujar Nadiem, saat membuka Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 dengan tema "Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan" yang merupakan cerminan dari pengembangan konsep lumbung padi dan praktik gotong royong di Indonesia di Jakarta, Senin (23/10).

Dia menambahkan, hasil studi Indeks Pemajuan Kebudayaan Nasional juga menunjukkan dampak positif dari kerja-kerja kebudayaan terhadap berbagai sektor kehidupan. Menurutnya, hasil tersebut muncul karena adanya arah pembangunan kebudayaan Indonesia yang lebih strategis dan kolaboratif.

Nadiem menuturkan, dengan adanya Dana Indonesiana, memberikan kesempatan luas bagi seluruh pelaku budaya di Indonesia untuk merawat, mengelola, dan mengembangkan berbagai bentuk kekayaan budaya yang kita miliki. Selain itu, pihaknya telah melahirkan Strategi Kebudayaan yang diadopsi sebagai Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2022 sebagai pedoman untuk melaksanakan agenda-agenda pemajuan kebudayaan.

"Hasil ini sudah semestinya menjadi dasar bagi kita untuk mengakselerasi upaya pemajuan kebudayaan nasional yang lebih berkelanjutan di masa mendatang," jelasnya0

Kongres Kebudayaan

Nadiem mengungkapkan, KKI merupakan momentum yang sangat penting sebagai ruang berkumpulnya pemangku kepentingan bidang kebudayaan. Tujuannya untuk merembukkan arah pembangunan kebudayaan Indonesia dalam lima tahun ke depan.

"Pada kongres ini, kita akan membincangkan kebudayaan sebagai suatu produk yang lahir dari masyarakat, sekaligus kebudayaan sebagai landasan pembangunan peradaban bangsa," katanya.

Dia menerangkan, KKI 2023 dirancang untuk menjadi forum strategis dalam mendorong koordinasi efektif, mengumpulkan aspirasi, dan menjaring rekomendasi konkret untuk penyusunan Rencana Aksi Nasional Pemajuan Kebudayaan 2025-2029. Selain itu, kongres ini juga fokus pada penggalangan dukungan publik untuk penguatan infrastruktur publik bidang budaya dan Dana Abadi Kebudayaan Daerah.

"KKI 2023 merupakan tonggak sejarah baru dalam perjalanan bangsa Indonesia ke depannya. Saya berharap 50 ruang dialog yang tersedia sepanjang agenda ini akan mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh pihak terlibat," tandasnya.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid memastikan bahwa semua peserta memiliki pemahaman bersama mengenai harapan, tujuan, dan mekanisme kongres. Hal tersebut penting untuk memastikan bahwa hasil dan rekomendasi kongres ini maksimal dan berdampak positif bagi pemajuan kebudayaan nasional.

"KKI 2023 menjadi kesempatan penting untuk bersama-sama mengeksplorasi dan merencanakan langkah konkret dalam memajukan kebudayaan Indonesia yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan," ucapnya.

Kongres Kebudayaan Indonesia yang berlangsung pada 23-27 Oktober 2023 mendukung budaya menjadi arah pembangunan nasional.

Baca Juga: