JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan dampak cukup berat kepada industri penerbangan. Walaupun sebelumnya banyak armada yang berhenti beroperasi, namun INACA (Indonesia National Air Carrier Association) dan Boeing, sebagai pabrikan pesawat, siap mempertahankan prosedur keselamatan penerbangan di Tanah Air.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua INACA, Denon Prawiraatmadja saat memberikan closing remarks pada kegiatan Southeast Asia Regional Safety Symposium yang diselenggarakan oleh Boeing. Dia menegaskan pihaknya bersama dengan seluruh pemangku kepentingan di sektor penerbangan senantiasa mengkampanyekan pentingnya aspek keselamatan penerbangan, baik kepada para pelaku di sektor penerbangan maupun masyarakat.

"Kegiatan ini sangat bagus untuk mengingatkan kembali para operator maskapai terkait keselamatan penerbangan. Harapannya ke depan, bukan hanya Boeing namun pabrikan pesawat lainnya juga bisa melakukan hal ini, sebab keselamatan penerbangan merupakan hal utama bagi para operator penerbangan," kata Denon dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/8).

Ditambahkannya, saat para maskapai di Tanah Air tengah disibukkan masalah avtur, perpajakan, dan kekurangan armada, tetapi ada faktor penting yang harus diperhatikan yaitu keselamatan penerbangan berkaitan erat dengan armada yang dioperasikan. Terlebih lagi, pascapandemi ini, armada yang sebelumnya beroperasi secara terbatas sekarang telah hampir penuh melayani rute-rute yang dulu sempat terhenti.

Denon menjelaskan komunikasi pihaknya dengan pabrikan pesawat seperti Boeing terkait keselamatan penerbangan terus dilakukan. Bahkan pihaknya berkomunikasi dalam memperbaiki prosedur terkait masalah keselamatan jika dilihat ada yang kurang.

"Kami dengan Boeing juga melakukan pelatihan, pembuatan regulasi, manual book untuk perawatan maskapai yang tepat. Terlebih saat ini merupakan kondisi yang luar biasa, pasca pandemi Covid-19," katanya.

Pada kesempatan sama, Sekertaris Jenderal INACA, Bayu Susanto mengatakan walaupun saat pandemi banyak armada tidak beroperasi, namun safety level tetap dipatuhi dan dipetahankan oleh maskapai anggota INACA. Adanya kegiatan ini makin menyakinkan para anggota INACA kalau apa yang dilakukan pada bidang keselamatan masih di dalam koridor yang tepat.

Tidak hanya itu, kata Bayu, jika ada rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan International Civil Aviation Organization (ICAO) maka akan menjadi perhatian dari pihaknya dan akan dilakukan pembahasan melalui sesi-sesi diskusi.

Baca Juga: