JAKARTA - Meski pandemi Covid-19 sedang mengalami mengalami penurunan dan semakin banyak warga yang telah divaksin namun masyarakat diminta untuk tetap waspada. Mereka tetap perlu meningkatnya menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan juga menjaga imunitas tubuh dari infeksi virus patogen.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi Imunologi Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI memaparkan, pandemi Covid-19 belumlah usai, namun demikian masyarakt jangan abai karena selain Covid-19 penyakit karena virus seperti flu, batuk, dan pilek, dan penyakit lainnya juga mengancam sistem kekebalan.

"Berangsur pulihnya aktivitas perekonomian dan sekolah, maka tubuh kita pun kembali menyesuaikan diri dengan gaya hidup sebelum pandemi yang bisa mengurangi kekuatan imun tubuh," ujar dia dalam keterangan tertulis Rabu (5/1).

Duduk di kantor berjam-jam, kurang bergerak, menurunnya aktivitas olahraga seiring dengan bertambahnya jam kerja, kurang istirahat, dan bertambahnya pertemuan fisik dengan banyak orang dapat membuat imunitas tubuh menjadi rentan terhadap infeksi penyakit ringan. Duduk terlalu lama terbukti menurunkan sistem kekebalan tubuh.

"Demikian juga dengan anak-anak yang mulai kembali ke sekolah tatap muka dan kembali bersosialisasi dengan lingkungannya perlu dijaga imunitasnya," kata dia.

Mengacu pada otoritas kesehatan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kedua lembaga tetap mendorong orang agar tetap berolahraga secara teratur. Tinjauan ilmiah pada 2019 yang diterbitkan pada Journal of Sport and Health Science, menemukan, olahraga dapat meningkatkan respons imun, menurunkan risiko penyakit, mengurangi peradangan di samping menjaga kesehatan mental.

Head of Sales & Marketing PT. Rhea Sciences Indonesia Yosua Tjajadi mengatakan, salah satu suplemen yang dapat dijadikan pilihan adalah Rhea Health Tone. Kandungannya berupa bahan-bahan herbal seperti bunga kacapiring, minyak mur, kemenyan India, adas, wortel liar, dan minyak zaitun memiliki fungsi anti inflamasi, anti bakteri serta antioksidan.

"Bahan-bahan yang yang terdapat pada Rhea Health Tone telah terbukti melalui uji klinis efektivitasnya dalam meningkatkan imun yang dilakukan oleh Rhea Sciences Indonesia bekerjasama dengan Prodia," ujar dia.

Uji klinis multicenter dan randomized Rhea Health Tone juga dilaksanakan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung untuk mengetahui efikasi dan keamanan penggunaan suplemen itu membantu pemulihan pasien Covid-19.

Hasil uji klinis tersebut menunjukkan pemberian Suplemen Rhea Health Tone Oil dapat mempersingkat masa rawat inap pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang dengan masa rawat inap maksimum yang lebih singkat (17 vs 39) hari. Suplemen tersebut menunjukkan perbaikan parameter IL-6 dan IFN gamma yang signifikan secara statistik, sehingga untuk penyintas Covid-19 dapat menghindari terjadinya badai sitokin.

Rhea Health Tone Oil dapat menkonversi PCR dari positif ke negatif yang lebih banyak dalam kurun waktu yang sama, status klinis subjek yang lebih baik terutama laju pernapasan, dan pengamatan rontgen dada. "Disamping itu suplemen ini tidak memiliki efek samping pada ginjal dan hati, sehingga penggunaannya aman untuk membantu terapi pasien Covid-19 kategori ringan dan sedang," kata Yosua.

Ia mengatakan, sejak Oktober 2021, Rhea Health Tone telah diproduksi dalam negeri untuk memudahkan konsumen. Selain itu produksi di tanah air membuat harganya menjadi lebih terjangkau.

Baca Juga: