TANGERANG - Capaian imunisasi polio untuk tiga kategori umur telahy mencapai 100 persen. Sedangkan ketiga kategori adalah usia 0-59 bulan, 5-7 tahun, dan usia 7 tahun. Targetnya 245.257 anak. "Semua ketiga kategori sudah seratus persen," tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni, Kamis.

Menurutnya, tahap satu untuk kategori umur usia 0-59 bulan sebanyak 150.237 anak atau 101,5 persen dari target 148.006 anak. Sasaran usia lima-tujuh tahun tercatat 66.590 anak atau 103 persen dari target 64.643 anak.

Sedangkan sasaran tujuh tahun sudah menyasar 33.946 anak atau 104,1 persen dari target 32.608 anak. "Kota Tangerang secara capaian sudah cukup maksimal dan merata di semua kategori umur," tambah Dini.

Dia mengucapkan terima kasih untuk seluruh orang tua yang sudah membawa anaknya ke Posyandu atau Puskesmas untuk menyukseskan pekan imunisasi nasional (PIN) Polio dan kesehatan tumbuh kembang anak-anak Kota Tangerang.

Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin menyampaikan apresiasi atas capaian imunisasi polio yang telah dilaksanakan Dinas Kesehatan.

"Syukurlah, PIN Polio Kota Tangerang telah berjalan sukses. Capaian baik tahap I maupun II sudah 100 persen. Semua berkat kolaborasi berbagai elemen," jelas Nurdin.

Kekerasan Anak

Sementara itu, untuk mencegah kekerasan anak Pemkot Tangerang mengoptimalkan peran Gerakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Tangerang,Tihar Sopian mengatakan, gerakan PATBM merupakan salah satu program unggulan. Program ini digencarkan sebagai gerakan edukasi, antisipasi, preventif, serta promotif untuk mencegah kekerasan anak.

Saat ini, Pemkot Tangerang memiliki 1.040 Satuan Tugas (Satgas) PATBM yang didistribusikan merata di 104 kelurahan."Gerakan ini bagian dari upaya pemkot dalam melayani masyarakat," tandas Tihar. Ini juga menjadi wadah sinergis bersama rakyat luas untuk mencegah kekerasan.

Gerakan tersebut diselenggarakan secara integratif mulai dari kelurahan, kecamatan, sampai kota.

Tihar melanjutkan, gerakan PATBM juga melibatkan berbagai lapisan masyarakat. Mereka mulai dari perwakilan PKK, RT, RW, babinsa, babinkamtibmas, karang taruna, Posyandu, dan Forum Anak.

Gerakan juga melibatkan tokoh masyarakat dan agama. Mereka dilibatkan untuk membantu tugas pengawasan untuk pencegahan kekerasan anak di lingkungan masing-masing.

"Kami juga melibatkan semua lapisan masyarakat umum, semua perwakilan lintas sektor di tingkat kelurahan, semuanya dilibatkan untuk mendorong realisasi program strategis untuk melindungi masyarakat dan mencegah kejadian kekerasan anak terjadi di tengah masyarakat," ujarnya. Ant/G-1

Baca Juga: