Google telah memblokir para penggunanya agar tidak bisa mengubah atau mengedit Maps di Ukraina, Rusia, dan Belarusia. Selain itu, Google juga menghapus semua tempat dan kontribusi yang dikirimkan pengguna, seperti foto, video, dan informasi bisnis di sejumlah negara tersebut yang dibuat sejak 24 Februari lalu, di mana tepatnya Rusia mulai menginvasi Ukraina. Hal ini disampaikan oleh BuzzFeed News, dikutip Senin (7/3).

Keputusan tersebut diambil Google lantaran sangat berhati-hati usai terdapat orang-orang menyebut di jejaring sosial bahwa militer Rusia telah mengandalkan pin yang dibuat oleh pengguna di Maps. Pin tersebut disebut digunakan untuk mengkordinasikan serangan udara di Ukraina.

Berdasarkan laporan BuzzFeed News, beredar sebuah unggahan di situs web, seperti Twitter dengan tangkapan layar Google Maps. Dalam tangkapan layar tersebut, menunjukkan pin berlabel '"' atau bahasa Ukraina untuk 'pertanian' di Kyiv.

Dilaporkan, pin 'pertanian' yang dibuat oleh pengguna Maps pada 28 Februari lalu cocok atau bertepatan dengan lokasi serangan rudal di kota-kota yang mencakup Kyiv dan Kharkiv.

Google menjelaskan, sebenarnya suntingan pengguna dengan menandai lokasi di Ukraina dengan pin 'pertanian' sudah dibuat setahun yang lalu. Namun, Google tetap menonaktifkan kontribusi pengguna ke Maps sejak Rusia mulai melancarkan invasinya ke Ukraina.

"Karena sangat berhati-hati, kami menghapus kontribusi pengguna seperti foto, video, ulasan, dan informasi bisnis dan semua tempat yang dikirim pengguna dari Google Maps di Ukraina, Rusia, dan Belarusia sejak invasi dimulai, dan untuk sementara memblokir pengeditan baru agar tidak dibuat," kata juru bicara Google, dikutip dari Engadget, Senin (7/3).

Baca Juga: