Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memastikan kesiapan penuh dalam menyambut kedatangan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus meninjau Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral Jakarta pada Kamis (5/9) esok.
JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memastikan kesiapan penuh dalam menyambut kedatangan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus meninjau Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral Jakarta pada Kamis (5/9) esok.
Nasaruddin Umar di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, mengemukakan bahwa gladi bersih untuk kunjungan Paus Fransiskus ke Terowongan Silaturahmi telah selesai dilakukan.
"Kami sudah siap semuanya. Jadi gladi bersih sudah selesai dan Insya Allah Paus akan berkunjung ke tunnel, karena ini kan terowongan toleransi pertama di dunia dan lengkap dengan simbol-simbolnya yang sangat artistik," katanya.
Nasaruddin juga menyebutkan bahwa Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik itu sangat tertarik untuk mengunjungi serta meninjau langsung terowongan sepanjang 38,3 meter dengan tinggi 3 meter dan lebar 4,1 meter yang menghubungkan Gereja Katedral dengan Masjid Istiqlal Jakarta.
"Beliau sangat terkesan dan ingin pergi mengunjungi masuk ke dalamnya," kata Nasaruddin Umar.
Dilansir dari akun resmi Instagram Kementerian PUPR @kemenpupr, Terowongan Silaturahmi telah rampung dikerjakan pada 20 September 2021.
Luas terowongan sekitar 136 meter persegi dengan total luas shelter dan tunnel 226 meter persegi itu menghubungkan basement parkir lantai 1 Masjid Istiqlal yang dapat menampung 500 mobil.
Dinamakan Terowongan Silaturahmi karena dapat digunakan oleh pengunjung Gereja Katedral dan pengunjung Masjid Istiqlal.
Terowongan Silaturahmi merupakan alternatif yang sebelumnya ada tiga alternatif dalam memfasilitasi parkir, salah satunya jembatan penyeberangan, tetapi desain jembatan terlalu curam.
Eksterior Terowongan Silaturahmi menggunakan material transparan sehingga kecantikan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta yang merupakan cagar budaya tidak terhalang.