PARIS - Para ilmuwan pada Minggu (8/11) menyatakan bahwa mereka amat mewaspadai terjadinya mutasi virus korona setelah muncul laporan adanya varian dari virus SARS-Cov-2 yang menular dari hewan pada manusia.

"Jika benar terjadi mutasi terhadap virus korona, maka hal itu bisa mempengaruhi efektivitas dari vaksin Covid-19," demikian pernyataan para ilmuwan tersebut.

Sikap waspada para ilmuwan ini merupakan tanggapan atas laporan dari Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, pada Rabu (4/11) lalu yang menyatakan bahwa Denmark akan membantai lebih dari 15 juta cerpelai setelah terjadi penularan varian virus SARS-Cov-2 dari hewan ini pada 12 orang di negaranya.

Laporan dari Denmark itu memicu kegemparan apalagi pandemi Covid-19 saat ini belum bisa tertanggulangi dan telah merenggut nyawa lebih dari 1,2 juta populasi di dunia. Sejak ditemukan di Tiongkok pada akhir tahun lalu, virus korona terus bermutasi walau variannya belum tentu mematikan pada manusia.

Cerpelai diternakkan di sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat untuk diambil bulunya. Sejumlah kasus penularan virus korona dari hewan pengerat ini pada manusia telah beberapa kali dilaporkan. SB/AFP/I-1

Baca Juga: