SINGAPURA - Para ilmuwan Singapura telah memetakan DNA bunga anggrek, vanda miss joaquim untuk pertama kalinya dan menemukan senyawa yang dapat memperlambat penuaan kulit. Vanda miss joaquim ini dinyatakan sebagai bunga nasional Singapura pada tahun 1981.

Dikutip dari The Straits Times, mereka juga mengekstrak molekul yang biasa ditemukan dalam buah dan sayuran yang memiliki sifat antioksidan.

"Decoding genom flora membantu dalam mengungkap senyawa alami yang dapat digunakan untuk memahami, mencegah, dan melawan penyakit," kata pemimpin proyek penelitian anggrek, yang juga Direktur SingHealth Duke-National University of Singapore, Institute of Biodiversity Medicine (BD-Med), Teh Bin Tean.

Teh juga seorang ilmuwan di Institut Genome Badan Sains, Teknologi dan Penelitian Singapura. Dengan menggunakan teknologi pengurutan gen yang canggih, para peneliti dari kedua institut tersebut menemukan bahwa vanda miss joaquim memiliki 19 kromosom yang terdiri dari 2,4 miliar pasangan basa DNA dengan total 32.000 gen.

Pembentukan Protein

Genom manusia memiliki 23 pasang kromosom dan tiga miliar pasangan basa. Gen anggrek mempengaruhi pembentukan protein yang menentukan sifat, proses sel, dan senyawa alami yang bertanggung jawab atas warna merah muda dan ungu, aroma dan zat seperti senyawa anti-penuaan kulit.

Zat ini, yang disebut vandaterosida, sebelumnya ditemukan pada nenek moyang anggrek hibrida vanda miss joaquim, yang diciptakan dengan menyilangkan Papilionanthe teres dengan spesies anggrek lain.

Sebuah studi 2011 menemukan bahwa mengekspos vandatroside ke sel-sel kulit menyebabkan aktivitas yang dapat memperlambat penuaan kulit.

Vanda miss joaquim ini banyak digunakan sebagai tangkai pemuliaan untuk lebih dari 400 hibrida anggrek. Teh mengatakan genom anggrek dapat membuka jalan bagi penelitian masa depan dalam rekayasa gen.

Baca Juga: