OSAKA -Para ilmuwan di Universitas Osaka, Jepang, telah membuktikan tidak perlu membunuh seekor sapi untuk mendapatkan daging sapi yang mahal. Melalui teknologi yang disebut bioprinting, mereka telah berhasil mencetak potongan daging steakwagyu3D.

Steak ini terdiri dari serat sel yang diambil dari sapi, dan dirakit untuk membuat lapisan lemak marbling yang terlihat pada potongan wagyu.

Dengan menggunakan sel punca yang mereka ambil dari sapi wagyu, para ilmuwan mulai membuat struktur dengan karakteristik marmer (atau sashi) yang terlihat pada daging sapi wagyu, yang membedakannya dari potongan daging sapi lainnya.

Dengan mengisolasi sel daging sapi, para ilmuwan mengatur bagaimana otot, pembuluh darah, dan lemak harus ditumpuk. Para peneliti kemudian membentuk jaringan ini menjadi bentuk steak menggunakan teknik yang disebut bioprinting 3D, di mana struktur sel dapat berlapis menyerupai jaringan nyata pada makhluk hidup.

Langkah Besar

Para peneliti percaya membuktikan dengan mencetak steak wagyu 3D secara akurat, dapat menjadi langkah besar menuju masa depan yang berkelanjutan di mana daging yang dibudidayakan dapat dibuat yang sangat mirip dengan produk yang ada. Asal-usulnya dari daging asli juga membedakannya dari pilihan nabati, seperti yang dibuat oleh Beyond Meat dan Impossible Foods.

"Dengan meningkatkan teknologi ini, dimungkinkan untuk tidak hanya mereproduksi struktur daging yang kompleks, seperti marbling (sashi) daging sapi wagyu yang indah, tetapi juga membuat penyesuaian halus pada komponen lemak dan otot," kata salah satu penelitiMichiya Matsusaki,dalam sebuah pernyataan.

Michiya mengatakan dengan penyesuaian ini, suatu hari nantipelanggan akandapat memesan potongan daging yang diolah dengan jumlah lemak yang mereka inginkan, disesuaikan dengan selera dan masalah kesehatan mereka.

Daging sapi wagyu dikenal sangat mahal, dengan harga wagyu bermutu tinggi hingga 200 dollar Amerika Serikat (AS) per pon dan sapi dewasa dijual dengan harga lebih dari 30.000 dollar AS. Pada 2019, ekspor wagyu Jepang meraih rekor tertinggi dengan keuntungan 268,8 juta dollar AS, naik 20 persen dari 2018.

Meskipun ini mungkin potongan daging wagyu pertama yang dicetak 3D, upaya lain telah dilakukan untuk membuat steak bioprint. Pada Februari tahun ini, Aleph Farms dan Fakultas Teknik Biomedis di Institut Teknologi Technion Israel bersama-sama membuat bioprint dan membudidayakan steak ribeye menggunakan sel sapi asli.

Namun, mungkin perlu beberapa saat sebelum seseorang dapat menancapkan giginya ke dalam potongan daging sapi yang dicetak secara biologis. Menurut The Washington Post,Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) dan Food and Drug Administration (FDA) belum memiliki kerangka peraturan untuk produk ini.

Baca Juga: