TEL AVIV - Para peneliti di sebuah universitas Israel baru-baru ini mengembangkan testis buatan, yang menurut mereka dapat membantu mengatasi ketidaksuburan pada pria.

"Organoid tersebut diproduksi dari sel yang diekstraksi dari testis tikus," lapor New York Post.

Dikutip dariThe Straits Times, organoid adalah versi miniatur tiga dimensi dari organ yang belum matang. Ahli biologi telah menciptakan versi yang menyerupai otak, ginjal dan usus dari sel induk.

"Testis buatan tersebut belum bisa menghasilkan sperma," tulis Daily Mail.

Namun para ilmuwan, yang dipimpin oleh Nitzan Gonen dari Universitas Bar-Ilan Israel, mengatakan mereka memiliki banyak kesamaan karakteristik struktural dan genetik dengan karakteristik alami.

Tim menyadari prosedur ini berhasil ketika mereka mengidentifikasi struktur seperti tubulus dan organisasi seluler yang mirip dengan testis in vivo atau "di dalam makhluk hidup".

The Jerusalem Post melaporkan, testis tikus yang dikembangkan di laboratorium berfungsi dengan baik selama sembilan minggu. Secara teori, ini adalah waktu yang cukup untuk produksi sperma dan sekresi hormon. Prosesnya biasanya memakan waktu sekitar 34½ hari.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim Gonen, para ilmuwan mencatat organoid menunjukkan tanda-tanda "masuk ke dalam meiosis". Ini adalah proses yang mengurangi jumlah kromosom hingga setengahnya untuk membentuk sel sperma. Sel-sel ini kemudian "menunggu" selesainya separuh sel reproduksi lainnya, dalam hal ini sel telur, setelah pembuahan.

Tim Gonen sekarang bekerja untuk mencari tahu apakah organoid mereka benar-benar dapat menghasilkan sel sperma, dan apakah mereka dapat menghasilkan hormon seks seperti testosteron.

Para peneliti bertujuan mengembangkan testis mirip manusia dari sel induk manusia. Mereka berharap bisa mengobati infertilitas pada pria.

"Klinik kesuburan dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang menyebabkan infertilitas pada pria, jumlah sperma yang rendah atau struktur yang tidak normal, namun kami tidak sepenuhnya memahami apa penyebabnya, mutasi genom apa yang menyebabkan kondisi tersebut, atau apa yang salah dalam hal ini. testis tidak berfungsi, akibatnya saluran tersebut tidak membawa sperma dengan baik," kata Gonen kepada surat kabar Israel Haaretz pekan lalu.

Testis memiliki dua fungsi utama, produksi, penyimpanan dan pematangan sel sperma dan sintesis testosteron, hormon seks utama pria. Para ilmuwan percaya testis buatan dapat membantu mempelajari efek berbagai racun pada fungsi testis.

Menurut laporan Daily Mail, penelitian menunjukkan polusi lingkungan mulai dari makanan hingga mainan anak-anak berdampak pada kesuburan pria.

Lebih jauh lagi, para peneliti ingin menentukan apakah mereka dapat menumbuhkan testis buatan serupa dari biopsi yang diambil dari anak laki-laki pra-puber yang akan menjalani kemoterapi untuk kanker masa kanak-kanak.

"Tujuannya adalah agar para penyintas kanker ini dapat memiliki anak sendiri jika kemoterapi membuat mereka tidak subur," kata Gonen.

Baca Juga: