Ilmuwan asal Amerika Serikat (AS) dari Pusat Penelitian Kanker Fred Hutch dikabarkan sedang melakukan pengujian pil yang bisa mengobati Covid-19. Berkolaborasi dengan beberapa peneliti dari universitas terkemuka lainnya, mereka berhasil menemukan pil yang bisa mencegah penularan Covid-19 dari pasien yang meminumnya.

Salah satu ahli virologi dari University of North Carolina yang terlibat dalam penelitian, Timothy Sheahan mengatakan bahwa obat berbentuk pil ini bisa membatasi penularan untuk orang-orang yang sehat.

"Antivirus oral berpotensi tidak hanya mengurangi durasi sindrom Covid-19 seseorang, tetapi juga berpotensi membatasi penularan ke orang-orang di rumah Anda jika Anda sakit," ujar Sheahan.

Saat dicoba kepada seseorang pun obat ini bekerja dengan cukup efektif. Miranda Kelly, wanita berusia 44 tahun sempat mencoba obat ini saat terkena Covid-19 dengan gejala yang cukup parah karena memiliki komorbid, yaitu darah tinggi dan diabetes pada Juni lalu.

Saat itu Kelly diminta mengkonsumsi pil tersebut sebanyak dua kali sehari. Ajaibnya, Kelly merasakan kondisi yang lebih baik dalam satu pekan setelah mengkonsumsi obat tersebut.

"Saya merasa pemulihannya sangat cepat," kata Kelly.

Obat untuk menyembuhkan Covid-19 masih menjadi target yang ingin dicapai di bidang sains. Betapa tidak, pandemi Covid-19 mengakibatkan seluruh penduduk dunia mengalami kesulitan. Bahkan, mayoritas negara-negara di dunia terkena imbasnya berupa lesunya perekonomian.

Sebelumnya diberitakan, sekelompok peneliti di Jepang kini sedang mengembangkan sebuah sistem kecerdasan buatan yang bisa memeriksa bahan kimia untuk menentukan obat yang sesuai dengan cepat. Profesor Nakayama Keiichi dari Institut Regulasi Biologi Medis, Universitas Kyushu mengatakan bahwa program tersebut bisa menentukan obat yang pas untuk varian baru Covid-19.

Baca Juga: