JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) memanfaatkan teknologi konstruksi yang mutakhir.

"Pembangunan IKN Nusantara memanfaatkan teknologi konstruksi yang mutakhir, seperti Building Information Modelling (BIM)," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti dalam seminar yang dipantau secara daring di Jakarta, kemarin.

Menurut Diana, manfaat BIM dalam pembangunan infrastruktur yakni menghemat waktu pekerjaan, kemudian menghemat biaya, tenaga kerja serta adaptif terhadap perubahan desain yang dinamis. "Kita juga melakukan penggunaan teknologi untuk menjaga kelestarian lingkungan, mitigasi untuk bencana longsor," katanya.

Kementerian PUPR juga dalam pembangunan IKN menerapkan teknologi smart water management dan pembangunan serta teknologi pengelolaan instalasi pengolahan air (IPA) secara pintar menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Kementerian PUPR saat ini melakukan pembangunan di IKN Nusantara berkolaborasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga negara seperti Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, dan semua kementerian/lembaga negara.

"Apa yang harus diwujudkan di IKN? IKN dibangun untuk menjadi kota transformatif menuju suatu peradaban Indonesia dengan konsep future smart forest city," kata Diana.

Tujuan future smart forest city adalah mencerminkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan serta mewujudkan smart city yang modern dan berstandar internasional.

IKN ini dibangun bukan semata-mata hanya untuk memindahkan kantor, namun menjadi semangat besar di mana pembangunan IKN ini membangun kota baru yang kompetitif di level global sekaligus juga untuk menjadi simbol kemajuan peradaban Indonesia.

Sebagai informasi, berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 2022 bahwa Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Sasaran itu dibangun di atas empat pilar utama Visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Pemindahan Ibu Kota Negara dilakukan sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia.

Baca Juga: