IKN Jangan Menghilangkan Budaya Lokal

PENAJAM PASER UTARA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) jangan sampai menghilangkan identitas dan budaya lokal. Hal tersebut disampaikan dalamFestival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN), di Penajam Paser Utara.

"Pembangunan IKN tak boleh menghilangkan identitas dan budaya lokal, tapi harus memperhatikan ekologi, ekonomi, sosial dan budaya serta memahami keragaman dan kondisi sosial masyarakat lokal," ujar Muhadjir, dalam laporan FHBN, Jumat (3/11).
Festival Harmoni Budaya Nusantara, kata Muhadhir, sebagai wujud harmonisasi antara pembangunan infrastruktur dengan kebudayaan di IKN Nusantara.

Ia mengatakan Puncak Acara Festival Harmoni Budaya Nusantara digelar di Kecamatan Sepaku dengan harapan pembangunan infrastruktur di wilayah itu dapat berjalan beriringan dengan kelestarian kebudayaan sebagai karakter bangsa.

Selain melakukan pembangunan infrastruktur, lanjut dia, pemerintah pusat juga berkomitmen melestarikan kebudayaan dalam mengembangkan nilai budaya lokal daerah penyangga.

Budaya serta adat istiadat yang ada di Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara harus tetap dilestarikan, sehingga dapat terus dikenali dari generasi ke generasi, karena tetap terjaga seiring perkembangan IKN Nusantara.

Kebudayaan di Kalimantan Timur, menurut dia, harus tetap terjaga. "Tidak hanya kebudayaannya, tetapi juga kelestarian kesenian lokal yang menjadi identitas daerah patut dijaga," ujarnya.

Dia menyebut,Presiden Joko Widodo selalu berpesan agar pembangunan IKN tetap mempertahankan ciri khas dari masyarakat Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara. Untuk itu, pihaknya berkolaborasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Kab/Kota se Provinsi Kalimantan Timur menginisiasi Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) yang rangkaian kegiatannya telah dimulai sejak Juli hingga acara puncak pada 3 November 2023 ini.

Muhadjir menjelaskan, FHBN merupakan rangkaian festival kebudayaan sebagai wujud pengembangan identitas budaya di wilayah IKN dan kawasan penyangganya. Dengan begitu, akan meningkatkan pemahaman keragaman kebudayaan.

"FHBN diharapkan membangun ekosistem kebudayaan serta mengkolaborasikan kearifan lokal dengan inovasi dalam upaya mengokohkan persatuan bangsa, khususnya di IKN," jelasnya.

Muhadjir menambahkan, mengapresiasipara seniman, komunitas budaya dan adat Paser, komunitas masyarakat Kutai, persekutuan Dayak Kaltim, budayawan yang telah membantu serta mendukung pembangunan dan pengelolaan IKN sehingga nantinya benar dapat mewujudkan sebuah kota cerdas berkelanjutan.

"Kita berharap, FHBN dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga pemajuan dan pelestarian kebudayaan dapat tercapai, sekaligus wadah bagi pelaku seni dan budaya dalam mengekspresikan keahliannya", tandasnya.

Baca Juga: